Luang

Luang artinya kosong yang dalam pelaksanaan sembah puyung akan selalu mengingatkan kita bahwa :
Pada mulanya kita semuanya berawal dari yang tidak ada atau kosong ("luang"; eka wara);
Dan saatnya nanti kita semua juga akan kembali kepadaNya.
Seperti halnya disebutkan Nol berarti kosong;
Kosong adalah berisi,
Berisi adalah kosong. 
Artinya dari mana hidup ini berasal maka akan kembali berakhir disana juga. 

Dewasa ini sains modern membuktikan kepada kita bahwa segala sesuatu berasal dari kekosongan atau tidak ada apa-apa dan kembali kekosongan.
Begitupun dalam Mantra Rgveda ada dinyatakan, keberadaan Tuhan Yang Mahaesa yang memenuhi alam semesta ini hanya seperempat bagian saja. 
Selebihnya ada di luar alam semesta. 
Keberadaan di luar alam semesta ini amat gelap karena tidak dijangkau oleh sinar matahari.
  • Tuhan juga maha ada di luar alam semesta yang gelap itu.
  • Tuhan sebagai jiwa agung yang hadir di luar alam semesta itulah yang dalam pustaka Wrehaspati Tattwa disebut Paramasiwa.
(Dimana dalam Piagem Padma Bhuwana Tiga Pura Besakih disebutkan bahwa dalam keadaan Nirguna Brahman artinya tanpa sifat atau manusia tidak mungkin melukiskan sifat-sifat Tuhan Yang Mahakuasa itu).
Dasar keberadaan atau eksistensi semesta dan kualitas dasar makrokosmos sangatlah luas. 
Galaksi Bima Sakti yang kita tempati hanyalah bagaikan butiran debu diantara jutaan taburan galaksi dan bintang,
Sisanya adalah semua ruang kosong yang luas, yang disebut sebagai ParamaSiwa. 
Itulah rahim dari mana semuanya, itulah tempat dimana semesta lahir, dan itu adalah tempat terakhir dimana semuanya tersedot kembali. 
Tempat dimana semua akan melebur kembali 
Semuanya berasal dari ParamaSiwa dan kembali ke ParamaSiwa.
Jadi ParamaSiwa bukan digambarkan sebagai makhluk, bukan sebagai individu. ParamaSiwa tidak digambarkan sebagai cahaya, tapi sebagai Kekosongan / Kegelapan Total. 

Manusia yang lahir kedunia, Atma yang telah diseliputi Maya, telah membawa kodrat kelahiran dengan mata sebagai alat untuk melihat. 
Tanpa cahaya mata biasa tak dapat melihat. Cahaya bisa saja ada, bisa saja tidak. Yang selalu ada dan tetap ada adalah kegelapan. Gelap telah ada sebelum cahaya Ada. 
Ini berarti bahwa setiap sumber cahaya apakah itu lilin, bola lampu bahkan matahari, pada saatnya nanti, pada akhirnya akan kehilangan kemampuannya untuk memberikan cahaya. 
Cahaya itu tidaklah abadi,
Cahaya lahir dan pada saatnya nanti akan berakhir. 
Kegelapan adalah kondisi yang jauh lebih besar daripada cahaya. Cahaya ada dalam selimut kegelapan. 
Cahaya ada karena ada dalam dekapan kegelapan. Kegelapan ada dimana-mana, karena Kegelapan total adalah kekosongan mutlak dimana semesta akan kembali, dan dari kegelapan Semesta kan lahir kembali.
Demikianlah sebagaimana ditambahkan dalam dharma sastra, terang hanyalah setitik dibandingkan kegelapan;
Sebagai konsep awal di planet ini tentang keseluruhan proses penciptaan dan bagaimana hal itu terjadi dalam ribuan tahun....
***