Proses Pewarisan Atman

Proses Pewarisan Atman adalah ilustrasi keberadaan sang atman dalam proses reinkarnasi untuk menjiwai benih kehidupan baru sebagai sebuah renungan.

Sejatinya dalam diri pasangan suami istri terdapat ribuan potensi genetika yang akan menurun kepada anak mereka.
Bagi yang percaya,
Banyak atman yang siap menjiwai kehidupan baru yang ingin dilahirkan kembali dan ingin menjadi anak dari pasangan suami istri tersebut. 
Jiwa-jiwa tersebut mempunyai kaitan karma masa lalu dengan calon kedua orang tuanya tersebut. 

Anak yang lahir karena “kecelakaan” dan akibat “pemujaan” akan berbeda; 
Karena beda jiwa yang masuk dalam benih calon anak tersebut. Minimal itulah yang disampaikan dalam kisah Ramayana.
Akibat “kecelakaan” Resi Visrava dengan Sukesi lahirlah Rahwana, Kumbhakarna dan Sarpakenaka yang digambarkan bersifat raksasa. 

Di pihak lain Sri Rama, Lakshmana, Satrughna dan Bharata lahir akibat pemujaan orang tua dan seluruh rakyat Kerajaan Kosala. 
Kedua orang tua boleh memiliki kualitas genetika yang sempurna, akan tetapi “persiapan” kedua orang tua dalam membentuk calon anak sangat mempengaruhi karakter anaknya.
Setelah pawiwahan dilangsungkan, sekarang bagaimanakah proses terbentukanya manusia dengan sang atman yang menjiwainya ?

Seperti dijelaskan dalam pewarisan genetika, disebutkan proses terbentuknya manusia dimulai dari pertemuan lingga ayah dan yoni ibu, ketika proses tersebut terjadi pertemuan antara sel sperma ayah (kama petak)  dan sel telur ibu (kama bang)
Sel sperma terdiri dari 23 pasang kromosom ( 22 kromosom membentuk tubuh dan sifat bawaan/ genetika, 1 kromosom membentuk jenis kelamin), sel telur terdiri dari 23 pasang kromosom ( 22 kromosom membentuk fisik, 1 kromosom membentuk jenis kelamin).
Benarkah Reinkarnasi itu memang terjadi? 

Berikut penjelasan singkatnya diceritakan :
Saat proses pembuahan, “Apa hubungannya reinkarnasi dengan pertemuan sperma dengan telur?”
Seperti yang tertulis pada Taittiriya Upanisad Bab III bagian 3 yang intinya menyatakan bahwa “ yang hidup berasal dari yang hidup juga”, maka dari itu sel sperma dan juga sel telur adalah bibit kehidupan sehingga didalamnya terdapat atman. 
“Atman siapa ?” 
Sudah pasti atman ayah dan atman ibu, ketika sel telur dan sel sperma menyatu maka bersatu juga antara atman ayah dengan atman ibu. 
Sehingga melahirkan atman baru dalam wujud seorang anak. Dalam tubuh anak tersebut pada dasarnya tidak hanya ada atman ayah dan ibu, tetapi atman kakek nenek, atman buyutnya sampai atman nenek moyang leluhurnya karena dalam atman orangtua kita pasti inkarnasi dari atma kakek nenek kita juga kan. 
“Kok Bisa?”
Benarkah reinkarnasi itu memang terjadi? 
Berikut penjelasan singkatnya dalam ilustrasi proses pewarisan atma itu.

Didalam sel sperma dan sel telur terdapat genetika (pewarisan sifat orang tua) ayah dan ibu, bagaimanapun bentuk, wujud, rupa, dan sifat ayah ibu pasti terdapat dalam sel telur dan sel sperma sehingga ketika anak sudah lahir gen ayah dan ibu terdapat juga pada anak tersebut dan ketika orangtua pergi nunasang (meluasang) pasti balian tersebut mengatakan bahwa senyumnya inkarnasi dari neneknya, bicaranya inkarnasi dari buyutnya, warna kulit inkarnasi dari kakeknya dan seterusnya. 
Dan yang bereinkarnasi itu atman bukan inkarnasi badan kasar, reinkarnasi juga bukan hanya atmannya saja, tetapi yang paling nyata dan fakta ber-reinkarnasi adalah gen ayah dan gen ibu.
Jadi intinya, reinkarnasi terjadi melalui pertemuan sel sperma dan sel telur “Gimana kalau Nyukla brahmacari” ya reinkarnasi akan terputus. Ingat cerita jaratkaru?
***