Reinkarnasi

Reinkarnasi (menjelma) adalah kelahiran kembali ke dunia ini.
Melalui sebuah proses pertemuan / ikatan suci orang tua sehingga terjadi pewarisan genetika yang baik ketika terlahir kembali.
Dan menurut hukum antahkarana;
Manusia yang dilahirkan kembali tidak akan ingat lagi pengalaman dan pengetahuan pada kehidupan masa lalunya.
Hukum ini menolong manusia agar dapat memulai kesadaran hidup baru tanpa memori.

Untuk menyambut kelahiran kembali tersebut, dalam pemahaman masyarakat Bali disebutkan diantaranya yaitu :
  • Pawiwahan sebagai ikatan lahir bathin antara seorang pria dan seorang wanita sebagai suami istri untuk mendapatkan keturunan yang baik.
  • Ketika si buah hati terlahir, Ari-Ari "tali pusar" atau plasenta yang menyertai kelahiran tersebut hendaknya dilengkapi dengan penggunaan Banten Dapetan yang bermakna sebagai penyapa kehadapan roh suci yang baru reinkarnasi menjadi bayi.
  • Siapa yang reinkarnasi? (numitis atau manu madi) pada si bayi biasanya dalam tradisi di Bali dilaksanakan dengan upacara meluasang, untuk dapat meminta petunjuk kepada para leluhur yang menjadikan kita ada di dunia ini.
Pada umumnya reinkarnasi juga disebutkan sebagai :
  • Samsaraterjadi karena adanya atma masih diliputi oleh keinginan dan kemauan yang berhubungan dengan keduniawian.
  • Punarbawasesungguhnya lahir di dunia ini sebagai manusia merupakan kelahiran yang sangat mulia dan indah.
    • untuk itu dalam proses reinkarnasi disebutkan hendaknya; 
      • kita dapat memiliki raga dan sukma sarira yang lebih baik, 
      • untuk itu sebaiknya kita mampu memilih garbha yang baik pula.
Mayapada dimana dunia tempat kita lahir dan tinggal ini yang sejatinya merupakan warisan leluhur untuk masa depan anak - anak dan cucu kita nanti yang sebagaimana disebutkan; 
  • Hendaknyalah dunia ini tetap terjaga, 
    • harmonis, 
    • bahagia, 
    • aman tentram 
    • dan penuh kedamaian 
  • Sehingga menjadi idaman setiap manusia, 
  • Dan kewajiban manusia lah disebutkan agar dapat menjaga hubungan palemahan alam ini secara harmonis yaitu dengan tetap melaksanakan :
    • Tri Hita Karana, untuk dapat menjaga keharmonisan di dunia ini menuju kepada yang maha suci. 
    • Menjaga hubungan kesucian dan keseimbangan alam ini dengan sad kerti secara sekala dan niskala sehingga dapat menegakkan kesucian atman atau jiwa-jiwa yang akan meninggalkan dunia material ini.
Namun Ātma juga akan tetap berada dalam lingkaran reinkarnasi ini tergantung karma wasana-nya pada saat penjelmaannya terdahulu sehingga dalam Lontar Wrhaspati Tattwa disebutkan
  • hendaknya setiap orang menyadari hakekat ketuhanan yang dalam hal ini dilakukan dengan tidak tenggelam dalam kesenangan hawa nafsu; 
  • dan juga selalu ingat untuk dapat mengamalkan catur aiswarya sebagai salah satu jalan untuk menuju kerohanian yang memberikan kebahagiaan hidup lahir dan batin.
Berkaitan dengan keyakinan reinkarnasi juga telah diselidiki secara ilmiah dari psikiater dan para psikologi dunia yang memberi pernyataan tentang hidupnya di masa lalu, umumnya di kota lain yang belum pernah dikunjunginya dalam hidupnya sekarang.

Sebagai tambahan :
  • Dalam peradaban dunia terlahir kembali reinarnasi ini disebut dengan kata renaisance dalam artian yang lebih luas sebagai kemerdekaan berfikir.
***