Banten dan Mantra Pasupati | dalam upacara pasupati untuk benda - benda yang akan disakralkan berupa Pratima, keris, barong, rangda, pis bolong, rerajahan, pengunaan simbol - simbol dan lain-lain untuk tujuan tertentu yang sebaiknya disebutkan dilaksanakan pada saat hari raya tumpek landep dengan beberapa tingkatan upacaranya,
- Tingkatan nista, paling sederhana,
- Sarana banten menggunakan : canang sari, dupa pasupati dan tirtha pasupati.
- Tingkatan madya, yang lebih besar (menengah),
- Sarana banten menggunakan : Banten Peras, Daksina atau Pejati.
- Tingkatan utama, yang paling besar / terlengkap.
- Sarana banten menggunakan :
- Sesayut Pasupati | tumpeng barak, raka – raka dan jaja, kojong balung dll
- dengan kelengkapan banten prayascita, sorohan alit, banten durmanggala dan pejati yang kelengkapannya dijabarkan sebagai berikut :
- prayascita pasupati | tulung 5, siwer 1 dengan tanceb cerawis, tipat pendawa dll.
- dapetan tumpeng 7 | di tengah2 isi cawan, isi base tampin, beras, benang tebus, pis bolong 3, penyenyeng dll.
- sorohan alit untuk pasupati | taledan mesibeh/mesrebeng, kulit sayut 2, plaus / sampyan sodan dll
- dan sebagainya.
Setelah dilengkapi bebantenannya, selain ucapan mantra pasupati dapat dilakukan sendiri dengan tata cara dan langkah – langkahnya,
- sebaiknya untuk hasil pasupatinya agar berjalan semaksimal mungkin
- dan nantinya tidak menimbulkan masalah,
***