Barong

Barong vs kerahuan
Barong adalah simbol kemenangan dari kebaikan sebagai pelindung spiritual bagi masyarakat Bali untuk dapat meningkatkan aura energi spiritual positif bagi umat manusia.

Beberapa Barong yang memiliki banyak cerita dalam atraksinya disebutkan sebagai berikut :
  • Barong Ket dijadikan simbol kemenangan.
  • Barong sebagai perwujudan Betara Iswara yang diiringi Tari Telek dan Topeng dalam teks Tutur Barong Swari disebutkan bertujuan membuat kesejahteraan dunia ini.
  • Tradisi malelawang Barong Bangkung yang didominasi oleh anak-anak untuk meramaikan suasana Hari Raya Kuningan umat hindu di Bali.
  • Barong sakral yang diiringi tradisi ngurek dilaksanakan saat piodalan berlangsung yang biasanya diadakan di halaman pura.
  • Barong Landung sebagai asimilasi kebudayaan peradaban Bali dan China yang tetap dihormati dan lestari sampai saat ini.
  • Barong Brutuk dipercaya membawa keselamatan dan berkah bagi penduduk Desa Trunyan yang telah ada sejak ratusan tahun lalu.
  • dll
Sedangkan Topeng Barong yang berwujud binatang mitologi yang memiliki kekuatan gaib / magis dan dijadikan pelindung masyarakat Bali.
  • Dilihat dari ikonografi topeng-topeng barong yang ada di Bali, nampak adanya perpaduan antara kebudayaan Bali Kuna dengan kebudayaan Hindu, 
  • khususnya kebudayaan Hindu yang bercorak Budha. 
Topeng-topeng barong seperti itu terdapat pula di negara-negara penganut agama Budha seperti Jepang dan Cina yang sebagaimana dijelaskan dalam halaman PHDI Barong Landung, manifestasi pluralisme budaya, sejarah Munculnya Barong di Bali.

Mengenai munculnya Barong di Bali. Banyak para sarjana memastikan bahwa asal mula barong adalah tari singa Cina yang muncul selama Dinasti Tang (abad ke 7-10) dan menyebar ke berbagai negara bagian di Asia Timur.
  • Nampaknya pertunjukan tari singa ini pada awalnya merupakan suatu bentuk pengganti dan pertunjukan singa asli oleh para penghibur keliling profesional (sirkus) yang tampil di setiap pasar malam atau festival musiman. 
  • Bila dihubungkan dengan Sang Budha, tari singa Cina memiliki konotasi sebagai pengusir bala yang hidup sampai masa sekarang.

Dilihat dari fungsinya barong-barong di Bali juga melakukan perjalanan ke luar desanya, berkeliling mengunjungi desa-desa lain, mengadakan pementasan di jalan raya atau dirumah orang secara profesional, memungut unng untuk kepentingan kesejaheraan sekaa (group/kelompok) yang disebut ngalawang.
  • Barong dianggap sebagai manifestasi dari banaspati raja atau raja hutan. 
  • Orang Bali menganggap seekor singa sebagai raja hutan yang paling dasyat. 
Konsep yang sama juga terdapat di India, Cina, dan Indonesia.
  • Di Jawa, figur Barong Ket seperti di Bali disebut Barong Singa, dan Reog Ponorogo. Jika diteliti secara mendalam mengenai ikonografinya, memang bentuk dasar dari topeng Kala itu ialah muka singa. 
  • Di India penggambaran ini disebut Shimamukha, atau Khirtimukha. Dalam hal ini singa dipilih sebagai figur barong adalah karena singa memiliki kemampuan untuk menghancurkan kekuatan jahat. 
Sedangkan di Bali, Barong Ket dianggap sebagai simbol kebaikan yang dalam pementasan tari barong dijadikan simbol kemenangan.
***