Awyakta

Awyakta adalah asas material tanpa kejiwaan yang tak terlahirkan yang dalam rudra tattwa disebutkan :
disimbolkan dengan aksara suci "Sang" sebagai wijaksara Sanghyang Siwa yang merupakan asal muasal segala ciptaan yang disebutkan tetaplah bersumber dari Sang Hyang Widhi sebagai jiwa dari seluruh lapisan alam Tri Loka ini.
Dan dari awyakta sebagai asas material tanpa kejiwaan tersebut dalam bhuana agung dan bhuana alit sebagaimana dijelaskan dimas kicir dalam artikelnya, kemudian muncullah budhi yang bersifat sattwam.
Budhi sebagai asas intelegensinya kesadaran. Dari budhi muncullah ahamkara yang bersifat rajah. 
Ahamkara sebagai asas individualism yang mengaku lebih dan tidak mau mengaku rendah. 
Dari ahamkara muncullah Pañca Tanmātra yang bersifat tamas dan terdiri atas ; sabda, sparsa, rupa, rasa, dan gandha
Dari Pañca Tanmātra kemudian muncullah manah yang merupakan asas akal dan pikiran.
Dari manah muncullah ākāśa yang bersifat sabda, yaitu benih suara. Dari ākāśa muncullah vāyu yang bersifat sabda dan sparsa.  
Dari vāyu muncullah agni yang ersifat sabda, rupa, rasa.  
Dari agni muncullah āpaḥ yang bersifat sabda, sparsa, rupa, dan rasa.  
Dari āpaḥ muncullah pṛthivῑ yang bersifat sabda, sparsa, rupa, rasa, dan gandha. 
Kedua jenis unsur Pañca Tanmātra dan Pañca Mahābhūta inilah yang menjadi pembangun dari Bhuana Agung dan Bhuana Alit
Tuhan menciptakan alam semesta dan isinya berdasarkan “tapa” seperti halnya disebutkan dalam widhi tattwa :
Dari tapa-Nya muncullah dua kekuatan yang saling melengkapi “purusa dan prakrti”, dua unsur alam dan semua mahluk hidup yang tercipta.
***