Mendengar pertanyaan tentang Salivahara, Isha putra berkata, 'Wahai raja, ketika penghancuran kebenaran terjadi, saya, Nabi Stilla, datang ke negara yang terdegradasi ini dimana tidak ada peraturan dan ketertiban.
Menemukan kondisi orang-orang barbar yang tidak beragama yang menyebar dari Mleccha-Desha, saya telah menyampaikan kenabian '.
Sehingga dalam perbedan antara maharsi, awatara & nabi dapat dilihat bahwa seorang nabi memegang kekuasaan tertinggi dalam sebuah agama.
Seperti halnya :
- Dalam manuskrip Sayar Ul Oku disebutkan berisi karya pendahulu Nabi Muhammad yaitu 2000 tahun.
- Dalam agama semitik, tradisi bangsa Semit sendiri sering dibahasakan oleh para tokoh agama pasca meninggalnya para Nabi yang menjadi tradisi sakral.
- Dll
Walaupun Hindu tidak punya Nabi, tapi Hindu punya banyak Maharsi.
Maharsi bukan Nabi.
Namun para Rsi itu disebut Wipra, yaitu orang yang arif bijaksana. Orang yang ahli dan pandai.
Rsi adalah seorang spiritualis, yang berbeda jauh dengan Nabi.
Kenapa demikian?
Itu sebenarnya sudah immanen dalam semesta, baru akan muncul pada periode berikutnya.
Dengan kebijaksanaan yang agung itulah mereka (The Great Sage) menemukan esensi kebijaksanaan semesta deep-contemplation, anubhawa, sehingga kitab-kitab suci Sanatana Dharma BEBAS dari kalimat-kalimat KEKERASAN.
Kultus melahirkan fanatisme sempit.Artinya,
Hindu mengenal banyak Maha Rsi yang menerima kebijakan Weda dalam banyak periode sebagai akibat anubhawa dimana egonya sudah terkikis.