Perbedan Maharsi, Awatara & Nabi

Adapun perbedaan antara Maharsi, Awatara & Nabi dalam menyebarkan pengetahuan dan membimbing umat manusia untuk memahami ajaran agama yang dalam sejarahnya memiliki kisah-kisah yang menarik.
  • Maharsi dalam bahasa Inggris juga disebut Great Scientist atau Ilmuan Besar. 
    • Secara umum Maharsi adalah sebutan untuk Ilmuan Besar pada zaman kuno. Gaya hidup seorang Maharsi adalah tidak memiliki ikatan dan hidupnya di dedikasikan sepenuhnya kepada misi pengetahuan
    • Di dalam tradisi tingkatan kehidupan di Hindu maka Maharsi ada dalam tingkatan Wanaprasta bahkan Sanyasin yang artinya Hidup menjauhi kesenangan duniawi dan mengembara.
    • Peran Maharsi dalam kepemerintahan adalah sebagai penasehat dan sebagai perumus aturan kode etik moral bernegara selain itu juga sebagai ahli dalam segala bidang pengetahuan termasuk juga spiritual yang berguna bagi peradaban
    • Sebagai contoh misalnya :
      • Maharsi Bharadvaja dengan kompedium tentang Vimanika Sastra. Kitab ini berisikan tentang “science of aeronautics” atau Ilmu Aeronautika adalah ilmu yang terlibat dalam pengkajian, perancangan, dan pembuatan mesin-mesin berkemampuan terbang, atau teknik-teknik pengoperasian pesawat terbang dan roket di atmosfer. 
      • Kemudian ada Maharsi Agastya dengan kompediumnya Agastya Samhita yang bersikan juga penjelasan energy listrik dan teknik pembuatan baterai portable penghasil daya listrik.
    • Maharsi tidak memiliki ambisi untuk berkuasa ataupun misi sebagai Utusan Tuhan, dan Putra Tuhan. 
  • Bila Awatara adalah sifat keIlahian yang datang dari atas maka Maharsi adalah keIlahian yang didapat dari sebuah proses, bisa disebut dengan datang dari bawah keatas sebab di mulai dari proses mencari dan menggali kebenaran. 
    • Misi Maharsi adalah juga sama dengan misi Awatara yaitu untuk menyebarkan pengetahuan dan membimbing umat manusia untuk menyadari kesejatian dirinya, dengan kata lain misinya adalah untuk mencerahkan.
  • Nabi adalah gelar sebutan bagi seorang pemimpin umat atau suku yang juga memiliki kisah-kisah heroik dalam setiap peradaban manusia.
    • Mereka memegang kekuasaan agama, pemerintahan dan militer. 
    • Istilah nabi berasal dari kata Ibrani Nebi’im atau Nevi’im yang artinya juru bicara atau penghubung. 
    • Dalam kedudukan sebagai Nabi maka dia akan terlibat langsung dalam urusan politik, penyerbuan, penaklukan, Perampasan dan peperangan. 
    • Bila dalam pandangan Hindu maka status Nabi berada pada jenjang Grihasta yang artinya jenjang hidup berumah tangga sebab masih aktif berkecimpung dalam urusan duniawi juga.
  • Seorang Nabi adalah memiliki ambisi besar untuk mengkonversi dengan segala cara atas umat manusia untuk masuk kedalam kelompoknya seperti dikisahkan bagaimana Nabi Musa membunuh ribuan orang dalam semalam karena menolak meninggalkan keyakinan yang mereka sembah. 
Demikianah perbedan Maharsi, Awatara & Nabi dalam artikel Hindu disebutkan baik dari segi ambisi dan misi dalam menyebarkan pengetahuan dan membimbing umat manusia melalui agama dan keyakinan.
***