Bharadwaja

Bharadwaja adalah putera angkat Raja Bharata yang akhirnya menjadi seorang maha resi.
Dahulu diceritakan, Beliau dicalonkan menjadi seorang raja, namun tidak tertarik dengan kerajaannya akan tetapi lebih memilih mendalami kehidupan rohani.
Sebagai ayah angkat, Raja Bharata yang sewaktu kecil dikenal dengan sebutan sarwadamana ini mengangkat Bharadwaja sebagai puteranya yang dikisahkan sebagai berikut :

Ketika Bharata menikahi Sunandadewi, ratu yang suci dan mulia. Dari pernikahannya, mereka tidak memiliki anak. Anak mereka tidak ada yang selamat, meninggal semua. 
Akhirnya mereka menyelenggarakan upacara keagamaan yang disebut Maruisoma supaya memperoleh keturunan.
Upacara tersebut dilaksanakan di tepi sungai Gangga. Bharata memiliki sembilan putera, namun tidak satu pun dari mereka yang pantas untuk meneruskan pemerintahan.
Dalam keadaan tersebut, Dewa Marudgana disertai dengan Bharadwaja, datang ke tempat penyelenggaraan upacara.
Mereka menunjuk Bharadwaja supaya diadopsi oleh Bharata. Bharadwaja berasal dari garis keturunan Anggira. Konon ia dapat membawa kemahsyuran bagi keturunan Bharata.
Akhirnya Bharata menerima Bharadwaja sebagai putera, namun Bharadwaja tidak tertarik dengan kerajaannya akan tetapi Ia lebih memilih mendalami kehidupan rohani.
Sebagai salah satu maha sapta rsi yang dikenal dengan Maha Resi Bharadwaja dimana disebutkan seluruh wahyu yang diterima termuat dalam sloka-sloka mandala VI Rg Weda sebagai ilmu pengetahuan suci yang maha sempurna dan kekal abadi dalam jiwa yang meresapi seluruh ajaran Hindu.

Dalam kisah selanjutnya Beliau juga diceritakan memiliki putra yaitu :
  • Yawakrida yang dahulu dalam kisahnya diceritakan pernah melakukan tapa brata yang keras untuk menjadi mahaguru kitab Weda yang masyhur juga.
  • Sruravati dari istrinya seorang Bidadari yang bernama Ghitachi.
Tersebutlah sebuah kisah buah bekul dalam Ramayana dan Mahabharata, pertemuan Rishi Bharadwaja dengan Apsara Ghritachi, bidadari cantik bermata besar menawan. 
Apsara Ghritachi suatu hari melewati pertapaan Rishi Bharadwaja. Itu terjadi dimasa muda Rishi Bharadwaja.
Melihat bidadari Ghritachi, benihnya jatuh. Sang Rishi mengambil benih di tangannya dan terlahir :

  • Seorang putra bernama Drona yang pada nantinya menjadi seorang bhagawan atau maha guru di kerajaan Hastinapura.
  • Dan selanjutnya kembali benihnya ditaruh dalam tangkup daun yang menyerupai cangkir itu lahirkan seorang gadis dengan keindahan yang tak tertandingi yang diberikan nama Sruravati. 
Dia meninggalkannya di pertapaan untuk melakukan tapa agar dapat memusatkan pikiran dan mengendalikan diri secara lahir bhatin yang merupakan bagian dari Dasa Paramartha sebagai ajaran kerohanian.
***