Kebenaran Ajaran Weda

Merenungi karakteristik ajaran Veda yang begitu profound dan inklusif, dalam renungan hari ini dapat dipahami bahwa :
  • Pada zaman dahulu ajaran Veda diterima oleh orang-orang suci (enlightened seers) yang benar-benar suci dan qualified dibidang spiritual dan bebas dari dominasi triguna
  • Para rsi-rsi agung yang menerima wahyu ini kemudian mengajarkan ajaran suci Veda kepada manusia dari generasi ke generasi tanpa dilandasi motif self interest atau political interest sebagaimana yang terjadi pada agama-agama lainnya.
  • Rsi-rsi tersebut mendapat dan menerima wahyu Veda pada saat menjalani laku dan disiplin spiritual yang ketat dan lama sehingga mencapai tahapan samadhi, sebuah fase manunggaling dengan Paramatman sehingga bisa memahami rahasia alam semesta bhuwana agung termasuk Tuhan dan mentransformasinya ke dalam bahasa dan tulisan manusia
Sehingga pada tradisi Veda pada zaman dahulu orang-orang (publik) yang haus akan pelajaran spiritual lah yang datang ke Rsi untuk belajar spiritual;
Dan bukan Rsi yang secara aktif pergi kesana kemari mencari pengikut sebanyak-banyaknya.

Sedangkan dalam dinamika perkembangan zaman selanjutnya dalam kehidupan yang beragam saat ini disebutkan :
Hanya di Hindu Dharma kita dapat menemukan ajaran persaudaraan yang menyejukkan yaitu konsep persaudaraan universal yang dikenal dengan Vasudaiva Kutumbakam; 
Sebuah filofofi yang mengakui bahwa umat manusia terlepas dari apapun latar belakangnya (suku, agama, bahasa, bangsa, budaya, tradisi, warna kulit) di seluruh dunia adalah bersaudara. 
Ini mungkin berbeda dengan konsep agama lainnya yang hanya mengakui orang-orang internal agamanya saja sebagai saudara.

Sedangkan konsep Tuhan, Atman, Moksa, Reinkarnasi, Karma, Rta, Dharma (exclude the Puranas) lebih appealing daripada konsep Tuhan, Surga, Neraka, Nabi, Pahala, Kiamat, alam kubur, hari pengadilan (judgement day) dan kebangkitan (resurrection) seperti agama lainnya. 

Nurani dan akal sehat kita terkadang menolak sifat-sifat Tuhan antropomorfik dalam ajaran agama lainnya (pencemburu, pendendam, senang kalo disembah, marah dan murka kalau tidak disembah, bahkan yang lucu ada Tuhan menyesatkan manusia karena manusia menolak dan menentang nabinya).

Jadi kebenaran ajaran Veda adalah ‘self-evident dan experential” dan bersumber serta berdasarkan pengalaman spiritual langsung oleh orang-orang yang tercerahkan (come, see, learn and experience the truth).
***