Pupuh adalah intisari dari setiap kekawin yang berisikan wejangan.
Dalam bentuk tembang atau kidung sekar alit sebagai bagian dari dharma gita yang beberapa disebutkan yaitu sebagai berikut :
- Pupuh/Wirama Wangsastha Prihen Temen, satu bait leadership dalam Kekawin Ramayana, yang disebutkan mengajarkan tentang leadership. Sri Rama mengajarkan manajement kepemimpinan kepada Bharata.
- Pupuh Sinom, menggambarkan rasa gembira (gumbira) atau rasa sayang (kadeudeuh) seperti yang disebutkan pupuh sinom oleh valentyono dimana Guru Wilangan dan Guru Lagunya : 8-a, 8-i, 8-a, 8-i, 7-i, 8-u, 7-a, 8-i, 12-a.
- Pupuh Dangdang Gula | pinika kaiket antuk aturan (pada lingsa) makadi akeh baris ring tiap baitne (pada) inggih punika 12 besik.
- Pupuh Juru Demung, menggambarkan rasa bingung, susah dengan apa yang harus dilakukan (pilakueun).
- Pupuh Durma, menceritakan seorang bidadari yang bernama Ken Sulasih dengan secarik kain selendang yang teringat dengan syarat pernikahannya.
- Pupuh VIII, XII, LXXXV, LXXXVI - XCII dalam Kakawin Negara Kertagama oleh Rakawi Prapanca pada perayaan tahun saka pada bulan Caitra saat Nyepi sebagai renungan suci dalam hal pengendalian diri dan hawa nafsu.
- Pupuh Ginada, disusun sangat pendek namun memiliki makna yang amat bermanfaat.
- Tembang Pupuh Semarandana ngulangunin hati.
- dll
***