Amari Wisaya

Amari Wisaya adalah kewajiban seorang sulinggih dalam perubahan berperilaku.
  • Amari artinya perubahan.
  • Sedangkan Wisaya berarti kemauan atau kepuasan yang tak terkendali.
Jadi Amari Wisaya artinya perubahan berprilaku agar dapat mengekang kemauan atau kepuasan yang tak terkendali yang disebabkan oleh indria.

Dalam sasana yang sudah didiksa dikatakan bahwa :
Seorang Dwijati atau Sulinggih sejatinya disebutkan adalah orang yang telah melepaskan keduniawiannya, karena ia telah meninggalkan dunia Walaka dan lahir kembali kedunia Sadhaka
Kelahiran ini ditandai dengan upacara ”Dwi Jati” atau ”Dhiksa” yang artinya untuk yang kedua kalinya dengan kesucian untuk menuju Brahman.
Untuk itu seorang Sulinggih, Wiku, Pandita, atau Dhang Acarya atau juga disebut Sang Dwijati diharuskan tidak memiliki prilaku seperti pada waktu masih Walaka
Sehingga seorang yang sudah medwijati atau menjadi Sulinggih harus merubah perilaku Walaka menjadi perilaku Pandita atau Sulinggih.
Dimana sebagai tambahan dalam kutipan lontar wrati sasana hendaknya disebutkan :
Gemar belajar (adhyaya), mengajarkan berbagai ilmu pengetahuan (adhyapaka), rajin belajar (swadhaya), rajin berpantang dan upawasa (brata), tekun memusatkan pikiran (dhyana), dan rajin menghubungkan diri dengan Ida Sang Hyang Widhi Wasa (yoga) seperti seorang brahmana pada zaman dahulu.
***