Perubahan

Hidup sejatinya juga dikatakan adalah sebuah proses perubahan baik dari lahir, pendewasaan dan seterusnya;

Seperti halnya dari yang tidak bisa berjalan kemudian berjalan, dari yang awalnya tidak tahu naik sepeda menjadi tahu, dari yang belum berpengetahuan menjadi berpengetahuan melalui proses belajar.

Maka dari itu disebutkan bahwa; 

Teruslah BELAJAR dan BERADAPTASI karena perubahan itu bisa datang secara cepat ( REVOLUSI ) namun juga bisa secara lambat ( EVOLUSI ).

Sehingga banyak orang bilang bahwa perubahan itu bersifat kekal. 

Namun nilai-nilai kebenaran itu tidaklah berubah; 
Ia akan tetap abadi; 
Hanya wadahnya saja yang bergerak dinamis.

Intinya dikatakan kita harus bisa beradaptasi dengan perubahan yang terjadi, namun tentunya jangan sampai kita memilih perubahan yang salah pula.

Orang yang cerdas adalah mereka yang mampu beradaptasi dalam berbagai kondisi maupun lingkungan yang ada, sehingga dia tidak akan merasa kesusahan dalam menjalani hidupnya.

"Kalau Anda menginginkan perubahan kecil dalam hidup, ubahlah perilaku Anda seperti yang telah diajarkan dalam Tri Kaya Parisudha.

Tetapi bila Anda menginginkan perubahan yang besar dan mendasar, dikatakan ubahlah pola pikir Anda."

Maka dari itu disebutkan bahwa, 

Ubah mindset atau cara pandang Anda ke arah yang lebih positif maka Anda akan melihat perbedaan yang nyata, yang membantu Anda untuk berubah ke arah yang juga positif.

Dalam Hindu yang Universal (ref)

Kita sering dihadapkan dengan rasa takut akan perubahan jaman dan lunturnya tradisi. 

Apakah perubahan jaman akan membawa kehancuran atau kebaikan? 

Mungkin jawabannya ada pada diri kita masing-masing. 

Apakah Hindu melihat perubahan adalah sebuah ancaman?

Bagai air laut yang menyerap air dari berbagai Sungai demikianlah Hindu itu juga. 

Air laut itu yang kemudian menjadi Hujan dan lalu juga memunculkan mata air yang mengalir ke Sungai... 

Demikian pula Hindu menjadi sumber dari semua keyakinan yang ada.

Wedanta Hindu bisa memuaskan 4 jenis kecenderungan sifat pemikiran manusia: 
  • Pikiran yang bersifat Kerja/Karma Yoga
  • Pikiran yang bersifat ikatan emosi/Bakti Yoga, 
  • Pikiran yang bersifat mistis/Raja Yoga
  • dan Pikiran yang berisifat Logis/Jnana Yoga.
Bagaimana sikap kita menyimak perubahan Jaman? 

Apa kita harus merindukan suatu yang sudah lewat? Apakah kita bersikeras untuk ajegkan tradisi lama?

Segalanya pasti harus mengikuti jaman atau mengalami penyesuaian dan ini juga pasti bermakna suatu perubahan dari yang “old school” dan menuju yang terupgrade atau yang mengikuti jaman untuk mengalami penyesuaian.

Misalnya ada dua Genta lama (Dvipantara dan Jambudvipa) tentu saja tidak sebaik genta yang baru baik dari segi suara dan kualitas. 

Meski demikian Genta yang lama pasti mendapat nilai lebih yang tak terhingga nilainya dari yang mau menghargainya tapi untuk dipaksakan digunakan saat ini tentu tidak menyenangkan bagi yang menggunakannya karena dari segi suara sudah jauh kalah dari genta yang baru kecuali genta ini di upgrade pada bagian tertentu.

Demikian pula halnya dengan kehidupan ini yang selalu menyajikan sekaligus mengetengahkan perubahan-perubahan itu ...

Tanpa usaha yang sungguh-sungguh serta berkesesuaian melalui laku-kebajikan, senantiasa belajar dan belajar, rendah hati dalam membuka diri, maka perubahan itu tidak akan mampu 'disikapi lajunya dengan baik, arif dan bijaksana'...

Sebab sejatinya bahwa di dalam perubahan-perubahan itulah letak nilai-nilai pembelajarannya yang selalu unik dan penuh misteri-keindahan untuk masa depan yang lebih baik.

***