Yoga adalah pengendalian gelombang-gelombang dalam alam pikiran.
Kitab Pantanjali Sutra, menyebutkan sebagai berikut.
“Yogaccitta vrtti nirodhah”. (Yoga Sutra I. 1)
Gelombang-gelombang pikiran yang diuraikan di sloka diatas harus di kendalikan.
Yoga mengajarkan pengendalian diri untuk menjernihkan pikiran serta membebaskan ikatan atau belenggu suka -duka yang bersifat duniawi, yang ada pada setiap diri manusia.
Ajaran “Yoga” dapat menuntun manusia secara bertahap mengendalikan dirinya untuk dapat menguasai pikirannya dan akhirnya sampai mencapai ketenangan pada Sang Hyang Widhi. [Ref : Agama Hindu "NIWRTTI MARGA"]
Sebagai bagian dari Catur Marga, dalam Hindu Dharma Yoga juga digunakan sebagai pengendalian badan dan pikiran untuk mencapai tujuan terakhir dari samadhi sebagai salah satu jalan untuk mendekatkan diri pada Tuhan Yang Maha Esa, Ida Sang Hyang Widhi Wasa.
Sebagai bagian dari Catur Marga, dalam Hindu Dharma Yoga juga digunakan sebagai pengendalian badan dan pikiran untuk mencapai tujuan terakhir dari samadhi sebagai salah satu jalan untuk mendekatkan diri pada Tuhan Yang Maha Esa, Ida Sang Hyang Widhi Wasa.
Seperti halnya ketika pelaksanaan yadnya saat dilaksanakan pada hari Buda Cemeng dikatakan bahwa “Orang – orang suci yang tekun melaksanakan yoga dapat membangun kemampuan spiritualnya".
Didahului dengan pengendalian sad ripu seperti halnya pada zaman dahulu sebagaimana dilakukan oleh Raja Janaka dalam keberhasilannya untuk menguasai Raja Yoga Marga.Dalam sejarah pengembangannya sebagaimana disebutkan pengertian yoga dari berbagai sumber dikatakan juga digunakan sebagai salah satu pengobatan alternatif,
biasanya hal ini dilakukan dengan latihan pernapasan, oleh tubuh dan meditasi, yang telah dikenal dan dipraktekkan selama lebih dari 5000 tahun.Dan ketika seseorang melatih yoga,
Akan ada berbagai jenis gangguan yg merintangi kemajuan menuju hasil yg diinginkan dan itulah halangan yang disebut dengan Upasarga yang perlu ditaklukan sebagai jalan menuju kerohanian yang dapat memberikan kebahagiaan hidup lahir dan batin.Dalam pengembangan ajaran yoga selanjutnya isebutkan pula :
- Menjadi bagian dari sad darsana yang didirikan oleh Rsi Patanjali, seperti Yoga Sutra lahir dari aliran Samkhya, salah satu dari 6 aliran yang original.
- Kundalini Yoga juga merupakan bagian inti dari ajaran tantra yang sudah tua dan sudah ada sejak sebelum jaman Weda yang bersifat "aja wera" dan sangat dirahasiakan sebagaimana disebutkan berkaitan dengan dengan ajaran shakti yoga, pengetahuan ini termasuk ajaran dalam Hindu yang bersumber dari Tantra-Shiva atau Shakta-Shiva.
- Yoga yang juga bersumber dari Upanisad, Yoga Vasistha dan Shiva Tantra seperti yoga nindra yaitu "cara tidur seorang yogi”.
- Seorang yogin dalam menjalankan astangga yoga disebutkan harus tetap memusatkan pikirannya kepada yang maha besar (Tuhan),
- tinggal dalam kesunyian dan tersendiri,
- bebas dari angan-angan dan keinginan untuk memiliki sesuatu.
- Yoga Yadnya yang sifatnya sangat mendalam sehingga si pelaksana dapat merasakan bersatu dengan Hyang Widhi, Tuhan Yang Maha Esa dan dapat merasakan Moksa yang dalam beberapa makalah sebagaimana disebutkan,
Modern Hindu Intellectuals and Ancient Texts: Reforming Åšaiva Yoga in Bali, With respect to Bali, perhaps the most richly stocked lumber - room of gracious and beautiful magical beliefs and practices in Southeast Asia, [...] the dilemma of choosing between a quixotic cultural antiquarianism and a barren cultural materialism seems [...] to be an especially cruel one. In this essay, I want to suggest that this dilemma is, in all likelihood, a false one, that the continuity of Balinese civilization can be maintained though the fundamental nature of its religious life betotally transformed.
***