Ngereh adalah proses perubahan wujud dari manusia menjadi Leak degan tiga kerangka dasar yang harus dikuasai sebagaimana disebutkan leak, ilmu spiritual warisan leluhur yaitu:
- Orang yang menjalankan ilmu pengeleakan harus menyadari tentang tatwa ajarannya.
- Orang yang menjalankan ilmu pengeleakan pasti akan melaksanakan etika mengenai tehnik-tehnik tingkah lakunya.
- Orang yang menjalankan ilmu pengeleakan sudah tentunya melaksanakan upakara-upakara seperti menghaturkan sesajen (banten dalam bahasa bali) sebagai sarana upakara.
Sebelum Ngereh (proses perubahan wujud) seperti contohnya menjadi Leak Desti, orang yang menjalankan pengeleakan ini terlebih dahulu melaksanakan beberapa tahapan kegiatan dengan melakukan berbagai permohonan. Adapun tahapan-tahapan kegiatan ngereh tersebut sebagai berikut :
- Memasang pasirep yaitu mengeluarkan ilmu kesaktian agar semua mahluk hidup yang ada di sekitarnya semuannya tertidur lelap.
- Mencari tempat ngereh yaitu mencari tempat yang paling strategis dan aman seperti misalnya di Kuburan, pada perempatan jalan, atau bisa di sawah yang penting tempat tersebut sepi.
- Mempersiapkan upakara berupa sarana bebantenan yang berkaitan dengan ilmu pengeleakan.
- Melakukan permohonan-permohonan agar proses ngereh dapat berlangsung sesuai dengan yang diinginkan kepada Tuhan dalam segala bentuk menifestasinya yaitu para bhuta dan sang bhuta kala :
- Mohon kepada yang bernama Butha Peteng (perwujudan unsur alam gelap)
- untuk memagari tempatnya agar siapa yang lewat supaya tidak melihat,
- dilanjutkan kemudian dengan memasang ilmu pengreres (ilmu penakut) agar yang lewat menjadi ketakutan.
- Mohon kepada yang bernama Butha Keridan (perwujudan unsur alam terbalik)
- agar pengelihatan orang bisa terbalik yaitu yang di atas bisa terlihat di bawah.
- Secara berturut-turut mohon kepada yang bernama Sang Kala Jingkrak, Butha Lenga, Butha Ringkus, Butha Jengking dan terakhir mohon kepada yang bernama sang Butha Kapiragan, agar segala permohonannya bisa terkabul.
- Sang Kala Jingkrak, Butha Lenga, Butha Ringkus, Butha Jengking dan Butha Kapiragan adalah nama-nama Butha Kala yang menguasai Ilmu Pengleakan.
- Setelah proses permohonan selesai, dilanjutkan dengan kegiatan muspa (sembahyang) dengan posisi badan terbalik yang dilanjutkan dengan nengkleng (berdiri dengan kaki satu)
- berjalan nengkleng mengitari “sanggah cucuk” (tempat menaruh sesajen yang terbuat dari batang bambu),
- sesuai dengan tingkat ilmunya dengan posisi putaran berjalan nengkleng kearah kiri.
Dengan melalui ngereh tersebut diatas maka orang yang menguasai ilmu pengeleakan bisa berubah wujud sesuai tingkat ilmu pengeleakan yang dikuasainya yaitu kalau tingkat Desti maka orang tersebut bisa berubah wujud menjadi binatang yang aneh-aneh dan seram.
Dalam lontar leak bali dan jenis pengleakan disebutkan beberapa lontar yang memuat tentang tehnik-tehnik Ngereh khususnya Leak Desti yaitu :