Vaidika Dharma

Agama Hindu disebut juga Vaidika Dharma karena bersumber pada wahyu suci Tuhan, yang disebut Pustaka Veda dimana maknanya dapat dikaji dengan dua pendekatan yaitu secara etimologi dan semantic yang dalam perpaduan budaya unik sejarah perkembangan Hindu Indonesia dalam art and culture disebutkan bahwa :
  • Secara etimologi, Veda berasal dari Vid yang berarti mengetahui sedangkan Veda berarti pengetahuan. 
    • Seperti halnya berdasarkan etimologi istilah Siwa Tattwa merupakan intisari kebenaran yang sejati pada Tuhan.
  • Dalam semantic, Veda berarti pengetahuan suci, kebenaran sejati, kebijaksanaan tertinggi, pengetahuan, spiritual tertinggi atau ajaran suci. 
Wahyu Veda tidak hanya diterima satu orang, tetapi oleh banyak orang Rsi yang dikenal sebagai Sapta Maharsi, dimana Para Rsi tersebut menerima wahyu Tuhan melalui: 
  • Svaranada, semula didengar sebagai gema, selanjutnya berubah menjadi sabda Tuhan, dan ini kemudian disampaikan sang Rsi kepada para sisya / siswanya; 
  • Upanisad, - dalam keadaan meditasi – pikiran para Rsi dimasuki oleh sabda Tuhan, sehingga Rsi berperan sebagai mediator komunikasi Tuhan dengan para muridnya; 
  • Darsanam, seorang Rsi berhadapan langsung dengan para dewa dalam suatu pandangan gaib; serta 
  • Avatara, wejangan langsung yang disampaikan oleh Tuhan yang bereinkarnasi ke dunia. 
  • Sabda suci Tuhan diterima langsung oleh para Maharsi dari Tuhan dikenal sebagai Veda Sruti (yang kemudian dihimpun kedalam Rgveda, Samaveda, Yajurveda, dan Atharvaveda). 
    • Di bawah Veda Sruti sebagai penjelasan, Umat Hindu juga mengenal sumber-sumber hukum Hindu, yakni 
      • Smrti (Dharma-sastra), 
      • Sila (tingkah laku orang suci), 
      • Acara Agama (tradisi yang baik) 
      • dan Atmanastusti (kesucian hati) dimana dalam sastra yadnya disebutkan bahwa 
        • Seluruh kitab suci Veda merupakan sumber pertama dari dharma
        • Kemudian sumber dharma berikutnya adalah adat istiadat, 
        • Lalu tingkah laku yang terpuji dari orang-orang budiman yang mendalami Veda juga sebagai kebiasaan orang-orang suci yang telah mencapai kemahasucian.
***