Nyupat Bhuta Kala adalah bermakna meningkatkan status hidup atau keadaan dari Bhuta Kala menjadi tingkatan yang bagus dan bermakna yang dapat memberikan kebaikan pada kehidupan di alam semesta ini.
Prosesi Nyupat ini sebagai bagian dari salah satu upacara Bhuta Yadnya yang bertujuan agar para bhuta kala tersebut tidak mengganggu kehidupan manusia sehingga
Prosesi Nyupat ini sebagai bagian dari salah satu upacara Bhuta Yadnya yang bertujuan agar para bhuta kala tersebut tidak mengganggu kehidupan manusia sehingga
- terjadi keseimbangan dan kestabilan antara Bhwuana Agung dan Bhwuana Alit, demikian disebutkan dalam sumber kutipan konsep panca yadnya dan filosofi nilai dalam kelangsungan hidup menurut umat hindu dilaksanakan dengan upakara nista, madya dan utama.
- yang secara niskala Nyupat Bhuta Kala ini mempergunakan sarana-sarana bebantenan bhuta yadnya seperti :
- Banten segehan atau banten caru atau dalam tingkatan madya mempergunakan caru ayam brumbun dll serta melaksanakan upacara eka dasa rudra dll dalam tingkatan utamanya.
- Dengan yadnya banten itu diharapkan status Bhuta kala dapat dipelihara, disucikan dan disupat tentunya agar menjadi tingkatan dewa kemudian dapat memberikan kebaikan pada kehidupan manusia di alam semesta ini.
- Aataupun dengan pulegembal agar terciptanya keharmonisan.
Untuk itu para bhuta kala ini disucikan agar bisa menyatu dengan sang hyang tunggal, maka dari itu pada mantram ngalukat bhuta kala yang dilaksanakan dalam rangkaian upacara tawur yang menggunakan sanggah cucuk dalam hindu bali disebukan dapat diucapkan sebagai berikut :
“Om lukat sira sang bhuta dengen masurupan sang kalika, lukat sang kalika masurupan ring bhatari durga, lukat bhatari durga masurupan ring bhatari uma, lukat bhatari uma masurupan ring bhatara guru, lukat bhatara guru masurupan ring sang hyang tunggal, lukat sang hyang tunggal masurupan ring sang hyang sangkaning paran, apan sang hyang sangkaning paran rat kabeh siddha mawali paripurna. Om siddhir astu tat astu ya namah swaha”
***