Waisnawa

Istilah Waisnawa pada umumnya diartikan sebagai keyakinan dan ajaran yang memiliki pelaksanaan kewajiban bagi penganutnya (dalam Hindu disebut dengan Bakti Yoga), yang mana kesemua ajaran tersebut didasarkan pada Veda dan susastra Purana seperti :

• Bhagavad Gita sebagai rangkuman kata-kata bijak dari Kresna sebagai sebuah wejangan.
• Isha Upanishad berisikan filsafat yang mengupas tentang tabir rahasia alam semesta dengan segala isinya.
• serta Wisnu Purana, berisikan tentang kisah yang berisikan kelahiran Dewa Wisnu dalam wujud Narayana yang disekelilingnya dipenuhi air.
• dan Bhagavata Purana yang menceritakan pencerahan spiritual yang dialami dan disusun oleh Rsi Narada yaitu seseorang pendeta atau sulinggih yang bijaksana.

Demikian dikatakan tentang pengertian singkat Waisnawa sebagai aliran dalam Idreferensi Hindu, yang dalam proses pemujaannya dikatakan lebih menitik beratkan pada pemujaan Wisnu sebagai dewa tertinggi.

Pada zaman dahulu, dalam hal keharmonisan jagat Bali dalam menyatukan keberagaman aliran / sekte Hindu Bali yang terpecah belah pada waktu itu disebutkan dalam filosofi Lalita Hita Karana :

Sekte - sekte yang ada dipersatukan oleh Mpu Kuturan pada waktu pemerintahan Raja Udayana sehingga menjadi tiga yaitu Siwa, Buddha dan Waisnawa.

• Siwa yang berpedoman pada ajaran Siwa Siddhanta yang merupakan cabang dari Siwa.
• Budha yang mengajarkan agar seseorang menjadi sempurna sehingga ia terbebas dari lingkaran punarbhawa.
• dan Waisnawa.
• Dalam lontar ekapratama dijelaskan bahwa Bujangga Waisnawa merupakan salah satu Tri Sadhaka untuk dapat memimpin umat manusia memelihara kelestarian tiga lapisan Tri Loka ini.
• Sekte Waisnawa sebagai salah satu aliran kepercayaan dari Umat Hindu yang memuja Dewi Sri sebagai pemberi rezeki.

***