Bunuh Diri adalah suatu perbuatan yang disengaja untuk menghilangkan nyawa sendiri sebagai sebuah jalan pintas yang menjadi penyebab sang roh nantinya dapat masuk ke dalam alam neraka yaitu di lapisan sapta petala khususnya pada lapisan Talatala yang diliputi kebencian, kemarahan dan kesengsaraan berkepanjangan.
Dan jika saja kondisi psikis, emosi, mental dan spiritual seseorang tangguh, kokoh dan kuat maka tindakan konyol seperti itu sebagaimana dikatakan SatyaWedha, bunuh diri akan bisa dihindari.
Padahal kita juga tahu dan sadar, bahwa terlahir menjadi manusia merupakan kesempatan yang amat langka.
Tetapi kesadaran ini sering terabaikan. untuk itu kita perlu merenung kembali, tentang hakikat keutamaan kita sebagai manusia, seperti apa yang telah disuratkan dalam berbagai kitab Suci.
Bunuh diri juga dapat dikatan sebagai perbuatan yang termasuk bukan elegan untuk dapat menyelesaikan masalah;
Bunuh diri juga dapat dikatan sebagai perbuatan yang termasuk bukan elegan untuk dapat menyelesaikan masalah;
Karena pada dasarnya, seberapapun buruknya permasalahan dan pikobet-pikobet yang ada hendaknya dikatakan janganlah sampai kehilangan kasih sayang untuk mencapai tujuan tertinggi yaitu moksa sebagai kebahagiaan di dunia ini dan akhirat pada nantinya yang kekal abadi.
Sejatinya kehidupan itu merupakan sesuatu yang indah untuk dijalani, bukan?
Dimana ada rasa suka, duka dan lara pati, sehingga dengan pemahaman tersebut diharapkan nantinya akan membawa keselamatan menuju kesadaran semesta.
Sebagai umat Hindu Dharma yang umatnya mengusung tinggi hukum karma, dikatakan juga bahwa janganlah lakukan hal bunuh diri itu.
Karena saat hari ini kita tidak dapat menuntaskan tugas dengan meniadakan atman dalam diri, maka dalam kehidupan mendatang masalah yang tertunda akan muncul lagi.
Apalagi dalam aspek normatif agama,
Sang roh yang tubuhnya meninggal dengan cara bunuh diri akan berada di alam kegelapan (asurya loka) selama 60 ribu tahun lamanya.
Menjadi sangat lama sekali saat jika sang roh tersiksa seperti itu.
Mereka yang meninggal dengan sengaja menghilangkan nyawanya ini juga disebut dengan ulah pati.
Dalam Manawa Dharma Sastra, dijelaskan juga bahwa dosa ini juga akan menular untuk mereka yang ngentas dan mereka yang mengambil mayatnya.
Kasarnya, yang berdosa akan dapat menularkan dosa pula.
Sehingga untuk menghindari hal seperti itu, karena banyaknya pikobet dan permasalahn yang ada untuk tidak melakukan hal seperti ini dimana dalam salah satu artikel post paguyuban Hindu disebutkan bahwa pengawasan keluarga adalah hal yang paling penting dilakukan. Oleh sebab;
Jaman sekarang, orang sudah banyak masuk ke ranah pribadi.
Mereka lemah dan tidak bisa membangun komunikasi sosial dengan baik.
Sehingga hendaknya kita harus hati-hati dan dibutuhkan sebuah ruang untuk keluarga bercengkerama.
Keberhasilan dan kegagalan yang dialami manusia kadangkala juga membuat orang lupa akan kesadaran menjadi manusia;Keberhasilan akan dapat membuat orang menjadi takabur, angkuh, sombong (atau memiliki sikap darpa dalam dirinya); "Namun sebaliknya kegagalan kadang-kadang datang sebagai kenyataan hidup yang harus dijalani bagi orang yang tidak siap dan goyah keyakinannya sehingga kegagalan bisa berakibat fatal, tidak jarang ada orang yang frustasi, rendah diri, stres, hilang semangat hidup dan bahkan bunuh diri."Dalam hal ini, Kitab Sarasamuccaya 4 juga telah memberikan tuntunan kepada kita sebagai umat Hindu bahwa :
Bunuh diri akan membawa rokh kita masuk pada asuryaloka yaitu suatu tempat yang penuh dengan kegelapan dimana ia akan tidak menemukan cahaya dan tidak ada jalan keluar dan tidak ada apa-apa hanya ada kegelapan;
Itulah yang disebut neraka sebagaimana penjelasan bunuh diri dalam perspektif Agama Hindu yang disebutkan bahwa perbuatan tersebut tidak dibenarkan. |
***