Karena getaran emosi itu mungkin hanya berlangsung sangat singkat namun ketika manusia dapat mengendalikan dan mengarahkannya dengan baik maka isebutkan akan sangat bermanfaat bagi kehidupan ini;
Seperti halnya dengan rutin melaksanakan yoga nidra yang disebutkan dapat memurnikan samsara kita, membuat emosi kita stabil dan bathin kita tenang-seimbang dalam keadaan terjaga.
Namun jika indria atau emosi selalu diikuti geraknya dan dipenuhi kepuasaannya maka perpaduan negatifnya juga akan menjadi sangat berbahaya karena pada umumnya segala keinginan yang muncul dari nafsu yang berlebihan akan menimbulkan dosa.
Maka itulah indria atau emosi itu dikendalikan agar seseorang mencapai ketenangan dalam dirinya seperti yang dilakukan dalam pelaksanaan yoga tersebut.
***
Menurut Daniel Goleman dalam bukunya Emotoinal Intellegence (hal. 411-412) sebagaimana yang dikutip dalam pengendalian diri dan etika Hindu Dharma disebutkan bahwa emosi dikelompokan ke dalam beberapa golongan.- Emosi bias bersifat positif diantaranya yaitu rasa senang, cinta kasih, kehati-hatian dan bahagia.
- Emosi bias bersifat negative misalnya rasa iri, dengki, rasa marah (krodha), ketakutan dan lain sebagainya.
Emosi yang muncul sebetulnya dapat menjadi sumber energi, semangat manusia yang sangat kuat, tergantung bagaimana cara mengelola emosi tersebut sehingga bias sebagai energi pengaktif untuk aktivitas kehidupan kita sehari-hari, serta nilai yang ada pada etika profesi misalnya empati, intelegensi, kredibilitas, keuletan, saling percaya dan juga untuk hubungan sosial lainnya.
Untuk mencapai kondisi tersebut yang perlu dilakukan hanya dengan menggunakan kecerdasan, karena dengan cerdas emosi kita akan dapat mengelola emosi dengan baik dan terarah.
Orang yang mempunyai kecerdasan emosional adalah mereka yang sudah mampu mengenali, mengelola, mengarahkan, memanfaatkan, dan mengoptimalkan emosi kita, serta mampu mengenali emosi orang lain juga mampu membina hubungan dengan orang lain.
Karena kecerdasan emosional itu bukan muncul dari pemikiran intelek yang jernih tetapi muncul dari hati nurani, sehingga apapun yang muncul dari perasaan akan selalu memberikan informasi penting yang memotivasi kita untuk mencari potensi yang kita miliki serta dapat menggunakannya secara baik dan benar.
Meskipun kecerdasan emosional ini sifatnya dinamis, tidak tetap dan bias berubah setiap saat, tetapi bila kecerdasan ini konsisten dimiliki, semakin tua orang akan menjadi semakin bijaksana.
Kecerdasan emosional tersebut sangat bermanfaat bagi semua golongan umur di semua strata kehidupan, diantaranya dapat membuat orang tidak deperesi, tidak cepat putus asa, tidak membuat iplusif dan agresif, tidak cepat puas, tidak egois, selalu terbuka pada kritukan, terampil dalam melakukan hubungan social, tidak mudah marah dan lain sebagainya, dan ini semua tentu akan berdampak positif untuk menghilangkan social problem sebagai dampak negative globalisasi yang saat ini banyak terjadi di masyarakat.
Karena kecerdasan emosional itu berkaitan dengan integritas dan keunggulan pribadi yang harus dikembangkan sejak dini, maka harus dilakukan secara menyeluruh dan berkesinambungan, untuk itu memulainya harus dari dalam lingkungan keluarga, selanjutnya di berbagai lingkungan sosial sperti lingkungan banjar dan lainnya.
Dan sebagai renungan :
Dan sebagai renungan :
- Emosi dan Kemarahan yang tak terkendali dapat menjadi penyebab sebuah musibah.
- Pelukan juga dapat mengurangi sakit fisik maupun psikis, dan mengubah emosi negatif menjadi positif.
***