Usada

Kata usada berasal dari kata ausadhi (Bahasa Sansekerta) yang berarti tumbuh - tumbuhan yang mengandung khasiat obat-obatan (Nala, 1992:1) dan
kata usada ini tidaklah asing bagi masyarakat di Bali, karena kata usada sering dipergunakan dalam percakapan sehari-hari dalam kaitan dengan mengobati orang sakit.
Dalam beberapa teks kuno di Bali disebutkan :
  • Dalam Lontar Usana Bali, dikatakan  bahwa Banaspatiraja merupakan kekuatan pelindung dari segala macam penyakit atau hama yang ada di sawah.
Karenanya beliau berfungsi sebagai nangluk merana untuk menetralisir kekuatan negatif, dan juga dalam usadha yang berperan sebagai dewanya para balian, yang dalam Lontar Usada Gede disebutkan bahwa :
    • Setelah memusatkan pikiran pada sarana yang telah diracik itu dengan kekuatan mantra penyembuhan, maka ubad itu disebut "tamba ". 
  • Lontar Usada, berisikan beberapa tanaman yang sering dipakai obat tradisional.
  • Lontar Usada Taru Premana, berisikan kisah tentang Dewi Durgha memberikan kekuatan Niskala kepada Mpu Kuturan agar dapat berdialog dengan tumbuh-tumbuhan.
  • Lontar Ratu Ning Usada | Berisi seputar pembahasan dan diagnosis segala macam penyakit seperti panas, tangan kepek, sakit perut hingga pengobatan ilmu pelet jaran goyang yang diciptakan oleh Nyi Guyang.
  • Nama tanaman obat yang ditulis dalam usada mala sebagai bahan obat herbal seperti : tabia bun, jangu, don liligundi dll.
Berdasarkan   analisis   konsep   mutu dalam hal pelayanan yang berbasis Tri Hita Karana (THK) seperti dalam kajian pustaka masyarakat Bali diuraikan sebagai berikut.
  • Aspek Parahyangan: berdoa  sebelum  dan  sesudah  melaksanakan  tugas, pemberian pelayanan berdasarkan hati nurani dan tulus iklas.
  • Aspek Pawongan: berkomunikasi   dengan   baik,   bekerjasama secara harmonis, empati, cepat tanggap dan bersikap sopan terhadap pasien.
  • Aspek Palemahan: lingkungan  kerja  yang nyaman dengan kelengkapan sarana medis dan non medis.
Pemahaman dan penerapan ketiga aspek Tri Hita Karana tersebut diharapkan dapat mewujudkan pelayanan didasari  atas kejujuran,  ketulusan  dan  empati (pelayanan  dengan  hati).

Dan sebagai tambahan, beberapa contoh pengggunaan usadha di Bali sebagaimana sebutkan yaitu :
  • Ilmu pengobatan tradisional dan beberapa tanaman yang sering dipakai obat terdapat dalam lontar usada ...
  • Untuk penyakit Tri Dosa, obat usadanya disarankan bersifat hangat, nyem utawi tis maupun bersifat dumelada.
  • Untuk terhindar dari sabsab mrana, yakni bisa dengan membuat Simbol Tampak Dara dengan kapur pada daun pandan yang berduri.
  • Punya Kelor ditanam untuk keperluan dapur dan tanaman obat-obatan untuk keluarga (toga) yang ditanam di dekat paon atau natah rumah.
  • Pemusnah cetik kerikan gangsa disebutkan jenis tanaman yang digunakan antara lain sereh, dan kelapa;
  • Dinamakan Pura Usada Sidhi sebagai tempat suci untuk memohon kesembuhan yang ada di rumah sakit di Bali.
  • Nunas Tamba memiliki sugesti tersendiri dalam kesembuhan.
  • Memanfaatkan aroma minyak essential yang diextrak dari bunga, kulit kayu, akar, daun maupun bahan-bahan alami lain sebagai Balinese Aromatherapy At Home yang dapat membantu meningkatkan pemulihan kondisi fisik maupun psikologis kita.
  • DHARMA SESANA BALIAN, "kode etik seorang balian dalam menjalankan tugas usadha"
***