Lontar Usada Taru Premana

Lontar Usada Taru Premana adalah teks kuno yang mengisahkan Mpu Kuturan pergi ke Pura Dalem melakukan Dewasraya untuk memohon petunjuk Bhatari Durgha dalam usahanya untuk mengobati orang sakit.

Tersebutlah pada zaman dahulu, dalam kutipan Ayurweda dalam sistem pengobatan traditional Bali, dikisahkan karena khusuk meditasinya,
Dewi Durgha memberikan kekuatan Niskala kepada Mpu Kuturan. Kekuatan tersebut berupa kemampuan untuk memanggil dan berdialog dengan tumbuh-tumbuhan. 
Dari kekuatan niskala itu Mpu Kuturan memanggil tumbuh-tumbuhan. 
Mula-mula pohon Beringin yang dimintai bantuan untuk memanggil tumbuh-tumbuhan yang lainnya. 
  • Selanjutnya datanglah pohon Salagui memperkenalkan diri. Pohon Salagui (sida rhombifolia) menyatakan kegunaan dirinya. Salagui menyatakan dagingnya berkhasiat sejuk, dapat digunakan untuk obat bayi yang baru berumur lima hari. Akarnya dapat dijadikan urap (boreh).
  • Kemudian datang pohon Dadap yang menyatakan dagingnya berkasiat tis (sejuk), kulitnya dapat dipakai mengobati perut kembung bila dicampur dengan Ketumbar dan sebelas Biji Babolong (Melalcuka Laukadendrom) diisi garam hitam. Mpu Kuturaan dengan kemampuan gaibnya dapat berdialog dengan tidak kurang dari 100 jenis tumbuh-tumbuhan yang menceritakan khasiatnya masing-masing.
Taru Premana sesungguhnya nama seorang dukun (balian) mengobati. Menurut balian Taru Premana, tumbuh-tumbuhan obat-obatan memiliki tiga khasiat. 

Ada yang berkhasiat anget, tis dan dumalada. Artinya hangat, sejuk dan sedang-sedang saja. 
  • Tumbuhan yang bunganya berwarna putih, kuning dan hijau mempunyai khasiat anget, sedangkan yang berbunga merah dan biru termasuk golongan yang berhasiat tis. 
  • Yang bunganya beraneka warna tergolong yang dumelada. Kalau ditinjau dari rasanya tumbuhan yang rasanya manis dan asam tergolong berkhasiat panas. Yang rasanya pahit atau pedas dan sepat termasuk berkhasiat tis.
Ketika Pohon Kepuh menanyakan kenapa Mpu Kuturan dapat berbicara dengan pohon-pohonan, Mpu Kuturan menjelaskan bahwa Mpu Kuturan bersama Punggung Tiwas mendapatkan panugrahan dari Bhatara di Sad Kahyangan untuk dapat menolong orang sakit dengan mengenali tumbuh-tumbuhan tersebut. 
Namun menurut Usada Yeh, airlah merupakan obat paling utama untuk menghilangkan penyakit asalkan disertai puja mantram tertentu.
Karena itu cara pengobatan dengan Usada Taru Premana dan Usada Yeh yang digabung muncullah obat loloh, boreh dengan urap, simbuh, kompres (usug) dengan air hangat dan lain-lain.
Bahan ramuan obat yang dipergunakan untuk mengobati orang yang sakit diperoleh terutama dan makhluk hidup, seperti tumbuh-tumbuhan dan binatang, serta makhluk yang tidak hidup yang berasal dan bumi termasuk air.
Bahan ramuan ini sebelurn diberikan kepada pasien ada yang mengalami pemrosesan terlebih dahulu, tetapi ada juga yang dapat dipergunakan langsung tanpa memerlukan pengolahan.
***