Sapta ("pitu"; Bahasa Bali) adalah angka atau bilangan 7 (tujuh) yang dalam tingkatan Bhuwana Agung disebutkan :
- 7 alam atas sapta loka yaitu tingkatan Tri Loka yang terdiri daru alam bhwah dan swah loka
- 7 alam bawah sapta petala yaitu tingkatan alam bhur loka yang dihuni oleh para ashura atau mahluk-mahluk bawah yang penuh dosa dan papa.
Dalam lontar arga patra, keistimewaan sapta dalam angka - angka yang bermakna dalam hindu sebagaimana disebutkan dalam proses membuat ‘tirtha amrta’ untuk suatu upacara oleh para sulinggih / Pendeta Hindu yaitu dengan cara
penyatuan sapta cakra dalam pelaksanaan Yoga Kundalini yang diucapkan secara bersamaan dengan mantra Sapta Ongkara dan Pranayama (pengaturan nafas) disaat beliau melaksanakan upacara ‘ngili atma’ yang biasanya diiringi oleh alunan suara genta.
Demikian pula sapta dalam beberapa kutipan juga disebutkan :
- Genta yang dipakai oleh pemangku atau para sulinggih untuk melaksanakan upacara dengan alunan suara sapta genta sejatinya disebutkan berasal dari suaranya alam semesta ini.
- Tujuh Sapta Rsi \penerima wahyu yang menurunkan keluarga besar Pasek di Bali.
- Jejepan dalam rumus perhitungan wariga pada kalender bali didapatkan dengan bilangan WUKU x 7 + bilangan Saptawara yang dicari) : (dibagi) 6.
***