Pura Kahyangan Rwa Bineda

Pura Kahyangan Rwa Bineda adalah konsep pura dengan dua unsur kekuatan berbeda yang berfungsi untuk memotivasikan umat manusia agar mengupayakan kehidupan yang seimbang antara kehidupan mental spiritual dan kehidupan fisik material.

Pura yang tergolong pura Rwa Bhineda yaitu :
Sebagaimana disebutkan dalam sumber kutipan fungsi utama Pura Besakih, kalau purusa kuat bertemu dengan pradana maka pencitaan akan terus berlanjut dengan baik agar memotivasikan umat manusia agar mengupayakan kehidupan yang seimbang antara kehidupan mental spiritual dan kehidupan fisik material.

Sebagai pura kahyangan jagat, dalam konsep Rwa Bhineda, Tuhan dipuja sebagai pencipta dua unsur alam semesta yaitu unsur purusa dan pradana
  • Purusa artinya jiwa, 
  • Pradana artinya badan material. 
Semua makhluk hidup tercipta dari dua unsur tersebut. Demikian juga alam semesta berputar sesuai dengan hukum rta karena adanya dua unsur tersebut. 
  • Tuhan sebagai jiwa alam semesta disebut Brahman
  • Sedangkan Tuhan sebagai jiwa makhluk hidup disebut Atman.
Bangunan yang paling utama di Pura Besakih yaitu Pelinggih Padma Tiga yang terletak di Penataran Agung yang menurut Piagam Besakih disebutkan, 
  • Tuhan dipuja sebagai Sang Hyang Tri Purusa (Tiga Manifestasi Tuhan sebagai jiwa alam semesta).
  • Sebagai sarana pemujaan Tuhan sebagai jiwa Tri Loka (Bhur Loka, Bhuwah Loka dan Swah Loka). 
Hal ini menyebabkan Pura Besakih sebagai Pura Purusa dalam konsep Pura Rwa bhineda. Purusa dan pradana sering dipersepsikan dalam posisi laki dan perempuan atau positif dan negatif. 

Dalam konsepsi Rwa-bhineda, Pura Besakih sebagai Pura Purusa sedangkan Pura Batur sebagai Pura Predana.

Lontar yang menyebutkan keberadaan Pura Batur ini antara lain Lontar Usana Bali, Lontar Kusuma Dewa, Lontar Raja Purana Batur yang menurut lontar - lontar tersebut sebagaimana disebutkan dalam babad bali, Pura Batur yang juga sebagai Pura Sad Kahyangan yang tergolong Kahyangan Jagat untuk memuja Tuhan sebagai Dewa Kemakmuran untuk memotivasi umat manusia melestarikan Sad Kerti agar membangun kesejahteraan lahir batin.
***