Lontar Brahmokta Widhisastra

Lontar Brahmokta Widhisastra "Widhi Sastra" adalah sebuah lontar kamoksan yang cukup tua. Uraian di dalam lontar ini ditulis dalam bentuk sloka dengan menggunakan bahasa Sansekerta, sedangkan penjelasannya menggunakan bahasa Jawa Kuna. 

Lontar ini menguraikan ajaran Kalepasan yang bersifat Siwaistik, diantaranya menjelaskan tentang hakekat Sanghyang Pranawa (Om)

Alam Semesta dan badan / sarira manusia merupakan perwujudannya yang sekaligus pula sebagai jiwanya. Ia merupakan obyek tertinggi kalepasan. Menjelaskan manfaat pranayama. Pranayama yang benar akan dapat membakar habis semua penyakit, termasuk pula :
sehingga orang terbebas dari penyakit dan orang yang bebas dari penyakit akan panjang umur.

Selain itu, lontar ini juga menjelaskan tentang Catur Dasa aksara (empat belas aksara). Keempat belas aksara itu memiliki kadar kesucian yang sama dan pahala sorga dan kamoksan yang sama pula, karena keempat belas aksara itu adalah merupakan badan Tuhan atau perwujudan Siwa yang disebut Catur Dasa Siwa (empat belas Siwa), yang merupakan obyek kalepasan dalam arti untuk mencapai kalepasan, maka keempat belas tempat Siwa itu bisa dituju sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. 

Om adalah kalepasan tertinggi. Aksara mana yang dapat dipusatkan dalam pikiran kala kematian menjelang, maka ke sanalah ia menuju ke salah satu tempat Siwa. 

Orang yang telah mencapai tempat Siwa akan menikmati kesenangan dan tidak akan kembali duka karena itu disebut
Ia juga disebut Iswara karena ia adalah pemilik keempat belas istana itu. Lontar ini juga berisi himbauan kepada guru agar di dalam mengajarkan mutiara ajaran ini tidak pada sembarang siswa, dan lain-lain.

Menurut Lontar Widhi Sastra ini, juga disebutkan upacara yadnya yaitu :
  • Upacara Sawa Wedana, proses pengembalian Panca Maha Bhuta.
  • Ngusaba nini / desa yang dilaksanakan desa adat, 
    • Ngusaba Nini bertujuan untuk negtegang toya / tirtha
    • Ngusaba Desa yang dilaksanakan oleh desa adat ini bertujuan untuk negtegang bhumi.
***