Ilmu Kebatinan

Ilmu Kebatinan adalah ajaran tentang pembangkitan dan pengolahan aksara tubuh sesuai dengan keinginan manusia untuk dapat dijadikan berbagai macam kegunaan. 

Seperti halnya dalam salah satu implementasinya yaitu yoga nindra sebagaimana disebutkan 

Dengan memurnikan samsara kita untuk dapat membuat emosi kita stabil dan bathin kita tenang-seimbang dalam keadaan terjaga.

Prana akan menjadi tenang dengan proses nafas yang slow/pelan seperti halnya saat melakukan pranayama sebelum melaksanakan mantra puja astawa;
  • Dengan Pembangkitan Ongkara sebagai aksara pangunggalan yang dipergunakan dalam Sanghyang Triyodasasaksi yang bisa diberikan untuk unsur-unsur Tuhan.
  • Dan hubungan antara prana, nadi, dan sapta cakra dalam tubuh manusia merupakan sarana untuk meningkatkan hidup kebatinan dan keilahian.

Pikiran akan menjadi tenang, ketika aktifitas nafas semakin berkurang

maka aktifitas pikiranpun akan menurun antara pikiran dan prana dari indra-indra kita.

Dan adapun disebutkan beberapa fungsi aksara yang digunakan seperti misalnya :
  • Tri Aksara, berfungsi untuk menghasilkan getaran dan irama yang pas akan untuk dapat menghidupkan aksara tubuh itu sendiri.
  • Panca Aksara yang terkait langsung dengan prinsip-prinsip yang mengatur masing-masing Panca Maya Kosha dari lima lapisan badan kita.
  • Sapta Ongkara sebagai anatomi aksara suci yang dapat memberikan kekuatan positif. 
  • dll
Olah batin ini bisa bermanfaat bagi kehidupan manusia sehari-hari terutama dalam kesehatan jasmani maupun rohani. 

Selain itu dikutip dari artikel aksara dalam tubuh manusia menurut lokalitas Hindu di Bali dikatakan juga berguna sebagai simbul Bhuwana Agung (alam semesta), maupun Bwuana Alit (tubuh manusia). 

Apalagi dalam ilmu kebatinan Aksara tersebut bisa diolah sesuai dengan keinginan manusia untuk dijadikan berbagai macam kegunaan misalnya mengobati, menyakiti, menghujankan atau sebaliknya, intinya bisa digunakan untuk ilmu kebaikan dan ilmu kejahatan. 

Semua orang berpotensi untuk mengembangkan Aksara dalam tubuhnya, tetapi perlu kedisiplinan yang ketat dan tidak boleh asal-asalan, tidak boleh pamer (aja wera). 

Seseorang yang mendalami tubuhnya dalam hubungannya dengan Aksara perlu membersihkan dirinya baik pembersihan dari dalam maupun dari luar supaya apa yang akan dilakukan bermanfaat dengan baik tidak sebaliknya justru merusak tubuhnya. 

    • Pembersihan dari dalam antara lain ; Tri Kaya Parisudha (berkata, berpikir, berbuat yang baik). 
    • Pembersihan dari luar misalnya mewinten/mediksha, menyucikan diri dengan melukat (mandi di mata air), dan lain-lain. 
Manusia dan Alam Semesta maupun ciptaan Tuhan yang lainnya sebenarnya menyatu atau bersaudara Wasudewakutumbakam artinya semua penghuni dunia ini adalah bersaudara. 

Jadi dalam tubuh (sarira kosha) manusiaapapun sudah ada hanya membangkitkan dan mengolahnya mau menjadi seperti apa, sehingga sering kita dengar kata-kata manusia itu Dewa (Dewa ya), manusia itu Bhuta (Bhuta ya).

Sehingga dengan memurnikan samsara kita akan bathin kita tenang-seimbang dalam keadaan terjaga.
***