Candi

Candi adalah simbol perwujudan Candika dari Dewi Durga yang bersifat suci dan dibangun setelah proses upacara Sradha
Berdasarkan keyakinan, keimanan, ketakwaan dan bhakti yang dapat memberikan keseimbangan hidup di dunia ini.
Candi yang dikenal sampai sekarang ini disebutkan juga memiliki berbagai jenis dan makna seperti halnya :
  • Candi sebagai tempat beribadah dan sembahyang :
    • Dalam arsitektur pura disebutkan, bentuknya serupa dengan tugu, pada bagian kepala memakai gelung mahkota segi empat atau segi banyak bertingkat-tingkat mengecil ke atas yang sesuai dengan keindahan proporsi, bentuk, fungsi dan besarnya atap candi bertingkat tiga sampai sebelas,
      dengan fungsinya sebagai pintu masuk, 
      • Candi Bentar, fungsinya sebagai pintu masuk
      • Candi Gelung atau kori agung letaknya di tembok penyengker batas pekarangan pura, 
      • Candi Rengat letaknya di halaman pura di jeroan .
  • Candi sebagai persemayaman para raja-raja atau orang - orang terkemuka seperti halnya di Bali, dahulu diceritakan, 
Raja Anak Wungsu sempat pula membangun sebuah kompleks percandian di Pura Gunung Kawi (sebelah selatan Istana Tampaksiring) yang merupakan peninggalan terbesar di Bali.
    • Atas perannya yang gemilang ketika itu, 
    • Anak Wungsu kemudian dianggap rakyatnya sebagai penjelmaan Dewa Hari (Dewa Kebaikan).
Pahatan dinding-dinding candi yang tampak begitu anggun dan indah ini biasanya memberikan gambaran kisah kehidupan leluhur pada masa lalu ataupun gambaran pada saat itu seperti halnya :
  • Ikan berkepala gajah pada jaman purba yang disebut Gajah Mina, juga sering dilukiskan atau dipahatkan.
  • Secara tradisional Bali, umbul-umbul pun dibuat dengan menggunakan hitungan Candi, Rebah, Gunung, Rubuh yang sangat baik untuk membuat bangunan suci
  • dll
Candi Bentar yang berfungsi menjadi tempat masuk sebagai simbul dari pecahnya Gunung Kailaca yang dalam kutipan Tugas Individu Smstr V Meneliti Merajan, srimusmussetyawati disebutkan pula bahwa
Bentuk Candi Bentar dengan paduraksa yang dibelah dua tersebut oleh para bijaksana berkenyakinan demikian berdasarkan atas adanya huruf (aksara) ardhacandra pada kedua bangunan tersebut yang sejiwa. 
Adapun kedua bagian (kiri dan kanan) bangunan itu sebagai simbol rwa bhineda dalam kehidupan, yakni sifat positif dan negatif yang mana di dalam aksara dengan aksara Ang dan Ah
Biasanya di muka candi sebelah kiri dan kanan terdapat apit lawang terkadang berwujud palinggih. Namun ada juga yang berbentuk bedogol, raksasa yang disebut Nadiswara (di kanan) dan Mahakala (di kiri). 
***