Karma

Karma adalah segala gerak, prilaku, perbuatan dan aktivitas manusia yang dapat menimbulkan "sebab dan akibat".
Ala ulah ala tinemu, Ayu kinardi ayu pinanggi;
dan apapun yang ditanam maka hal yang sama juga akan didapat. 

Dan setiap aktivitas karma seseorang didasari oleh keinginan (Iccha) dimana dalam siklus samsara dikatakan sebagaimana yang termuat dalam Rig Veda I.164.38 :
Apan pran eti svadhaya grbhito
Amartyo martyena sayonih 
Artinya :
Jiwa yang memiliki tubuh yang sementara, mengambil bentuk keberadaan lain mahluk seperti ini atau seperti itu [terlahir kembali] menurut perbuatannya [sesuai dengan karmanya] sendiri.
Hidup adalah hasil dari buah karma kita. Atas karma tersebut kita percaya bahwa kelahiran menjadi manusia sekarang adalah anugerah yg amat mulia.
Oleh karena itu, mari kita bersyukur dan berbahagia dgn hidup kita sebagai manusia. Lebih jauh rasa syukur ini kita wujudkan dengan selalu menghargai hidup kita sebagai manusia ini.
”Bagaimanapun 'pahit' dan sulitnya hidup ini, mau tidak mau kita harus menjalaninya juga. 
Segala sesuatu yang merupakan karma haruslah dinikmati, hidup miskin kekurangan artha / pangan, tuna wisma, tanpa pertolongan, bantuan dan lain-lain, semua itu harus dijalani juga. 
Jika ingin merubah karma, lakukanlah kebajikan dan kebenaran mulai hari ini; sebab kelak ialah yang akan menemani hidup, sebagai kawan yang akan memberikan pertolongan setiap saat.”
  • Baik buruk perilaku tersebut dalam subha dan asubha karma dari Tri Guna seseorang dalam karma wasana masa lalu juga disebutkan hendaknya dapat di somia agar menjadi suatu kekuatan yang baik dan berguna bagi diri manusia itu sendiri dan kehidupan di alam semesta ini.
  • Karma phala dalam pengetahuan dasar etika hindu yang sebagaimana disebutkan :
    • Punya Karma | yang menjadi sebab adanya pahala yang baik ... 
    • Dengan cara karma patha untuk dapat mengendalikan wak purusya agar dapat mengantarkan kita kepada sahabat atau mitra dan kepada kebahagiaan atau laksmi.
    • Karma Papa akan dapat menimbulkan keterikatan dan kesengsaraan .... 
  • Penghapusan karma penghalang disebut dengan nirjara;
    • Dimana melukat sebagai salah satu solusinya bagi mereka yang punya keinginan untuk dapat mengalami kemajuan dan perubahan berarti dalam hidup ini.
Dan setiap orang terlebih dahulu harus menunaikan tugasnya tanpa mengharapkan pahalanya untuk mencapai kalepasan dari pengaruh karma wasana pada kehidupan sebelumnya.

Karma yang dalam bahasa sansekerta juga disebutkan berasal dari kata "Kr" yang berarti bergerak atau berbuat.

Segala gerak atau aktivitas yang dilakukan, baik itu :
  • Disengaja atau tidak,
  • Baik atau buruk,
  • Benar atau salah,
Disadari atau diluar kesadaran yang sebagaimana dikutip dari penjelasan Parisadha Hindu Dharma Indonesia khusunya dalam pokok-pokok keimanan agama hindu (3), kesemuanya itu disebut dengan "Karma" yang akan menimbulkan "sebab dan akibat".
Demikianlah sebab dari suatu karma akan menimbulkan akibat, buah, hasil atau pahala. Hukum sebab akibat inilah yang disebut dengan hukum karma yang terdapat dalam Weda, "Karma phala ika palaing gawe hala ayu".
Sesungguhnya dengan adanya hukum ini akan sangat berpengaruh terhadap baik buruknya segala mahluk sesuai dengan perbuatan baik dan perbuatan buruknya yang dilakukan semasa hidup dan dengan ini Hukum karma dapat menentukan seseorang itu hidup bahagia atau menderita lahir bathin. Jadi,
  • Setiap orang berbuat baik (subha karma), pasti akan menerima hasil dari perbuatan baiknya itu.
  • demikian pula sebaliknya,
    • setiap yang berbuat buruk, maka keburukan asubha karma itu sendiri tidak bisa terelakkan dan pasti akan diterima sesuatu yang buruk pula baik dalam kehidupan sekarang maupun yang akan datang.
Maka seyogyanyalah disebutkan bahwa perbuatan-perbuatan dharma yang terus menerus mengimbangi pahala dari perbuatan adharma sehingga pada penjelmaan berikutnya atman kita dapat berkedudukan menjadi manusia yang suputra atau lebih sempurna.

Sebagai renungan :
***