Jadi arti kiasannya adalah semangat atau sikap yang mendasari tindakan manusia.Namun di masyarakat sering terlupakan bahwa arti sebenarnya spirit itu adalah entitas atau makhluk atau sesuatu bentuk energi yang hidup dan nyata, meskipun tidak kelihatan di mata biasa dan tidak punya badan fisik seperti manusia, tetapi spirit itu ada dan hidup.
Dalam memahami makna "spiritual" dikatakan bahwa Spirit bisa diajak berkomunikasi sama seperti kita bicara dengan manusia yang lain. Interaksi dengan spirit yang hidup itulah sesungguhnya yang disebut spiritual.
Dimana dalam vibrasi spiritual untuk mencapai ketentraman bathin dan kejernihan pikiran dikatakan bahwa :
Ritual itu sejatinya adalah lakonnya.
Ritual didasari oleh Trikaya Parisudha.
Trikaya Parisudha didasari oleh Catur Yoga.
Filsafat adalah Ilmu dunia materi didasari oleh Catur Purusha Artha.Yang tertinggi dari yang tiga adalah Trihita Karana yang didasari oleh Tri Guna.
Sejatinya memang susah untuk mencapai dharma kebaikan sebagai tujuan hidup kalau tidak menyadari Atman dalam diri manusia adalah Brahman.
Inilah ajaran tertinggi yang diajarkan oleh Hyang Mpu Kuturan dan Bhatara Raja agar bisa mencapai Mukthi/moksa, pembebasan dari terbelenggu Kanda Pat Butha.
Manusia hendaknya menjalankan Tiga Dasar Dharma. Andaikan mampu menjalankannya, dialah ujung dari arah itu sendiri.
Dialah pusat dari yang di tengah.
Yang paling rendah dari yang di bawah namun yang tertinggi dari yang di atas.
Inilah dasar dari Ilmu Tantra yang sangat rahasia.
Dengan pemahaman dan lakon yang jelas, kimia tubuh berjalan baik.
Seperti halnya, sebuah komputer dan software yang berjalan lancar dengan semua plugin bekerja dengan baik.
Manusia diibaratkan komputer itu. Semakin tinggi speknya, semakin banyak software dan plugin bisa dijalankan.
Demikian dikatakan dalam Bali Spiritual Center terkait Tantra;
Dimana Prana atau Chi akan terlihat seperti sinar putih terang keunguan pada ubun-ubun manusia yang disebut sinar Antahkarana.
Warnanya indah gemerlapan tidak terlukiskan kata-kata.
***
Dan sebagai inspirasi dalam setiap aktifitas spiritual sehari-hari;Dengan Tri Kaya Parisudha disebutkan;
"Kuatkanlah pikiran tersebut agar dapat mengatur laku indria dengan baik" Sehingga kita tetap memiliki kekuatan dan kejernihan pikiran.
"…alihakna talinga pangrengo,
kadi mangkana ta bhatara an hanerikang sarwa janma kabeh….
…. innardhana sinamadhi tka bhatara, an hana irikang mwang…" [Lontar Tattwa Jnana 32]"….alihkanlah telingamu untuk mendengar, seperti itulah Siwa ada pada semua orang, nyata atau tidak nyata ada-Nya, ada di seluruh alam semesta...,
….harap direnungkan dalam samadhi, Bhatara akan hadir, yang ada dalam diri seseorang”.
***