Prasasti

Prasasti adalah kisah - kisah menarik yang menceritakan perjalanan leluhur, sejarah keberadaan suatu daerah ataupun aturan - aturan resmi yang dikeluarkan oleh raja pada zamannya sendiri disaksikan strukturisasi pemerintahanya.
Sebuah prasasti sebagai salah satu daftar pustaka sejarah yang  umumnya ditulis diatas tembaga, batu, perunggu, tahan ribuan tahun, sangat disucikan dan di stanakan di pura.
Sebuah Prasasti, biasanya dapat digunakan sebagai sumber dari pedoman dalam penulisan suatu atikel.


Beberapa Prasasti disebutkan sebagai berikut :
  • Pada masa kejayaan kerajaan-kerajaan pada zaman dahulu, dalam penulisannya biasanya menggunakan huruf pallawa.
  • Penelitian Ilmiah Tentang Bali Kuno | .... oleh Dr. Van der Tuuk dan Dr. Brandes berdasarkan prasasti-prasasti yang ditemukan di Blantih, Sangsit, dan Klandis .............. 
  • 7 (tujuh) prasasti peninggalan purbakala, dimana disebutkan bahwa Mpu Kuturan di Bali berpangkat “Senapati” .....
  • Tugas mulia Maharsi Markendya dan kehadiran Pura Murwa Bhumi ada tercatat di dalam prasasti,” sebut Cokorda Made Ranayadnya, tetua dari Puri Agung Payangan ....
  • Dalam Brahmana Sapinda disebutkan, Prasasti Manik Angkeran yang menjelaskan pada saat beliau ada di Bali untuk mengemban Ida Naga Basuki ....
  • Penolakan Pangeran Bendesa Manik Mas tersebut berdasarkan sebuah prasasti yang dahulu dikeluarkan oleh Dalem Kresna Kepakisan (leluhur Dalem Sukawati)......
  • Dalam prasasti Cane (1021) sampai prasasti Turun Hyang (1035) yang menyebutkan, Mpu Bharadah pada akhir masa pemerintahannya Airlangga ....
  • Awig - awig desa adat dibuat oleh Danghyang Nirarta, Bali Dwipa mencapai jaman keemasan, karena semua bidang kehidupan rakyat ditata dengan baik, prasasti-prasasti yang memuat silsilah leluhur tiap-tiap soroh / klan disusun.....  
  • Kelahiran KEBO IWA & kekuatannya yang sangat terkenal sampai diluar pulau Bali disebutkan dalam Prasasti Pura Maospahit. 
  • Dalam Prasasti Tutuan disebutkan sejarah perjalanan seorang Maha Rsi yang bernama Maha Rsi Segening (Empu Keling) yang Moksa di Gunung Tohlangkir 
  • Dikisahkanlah pada Isaka 254 dalam prasasti gegaduhan Ki Dukuh Kedampal di Pura Penataran Agung Kedampal di lereng Gunung Agung yang berangka tahun Isaka 254 disebutkan bahwa Sang Hyang Pasupati, Batara Hyang Mahadewa, Batara Hyang Geni Jaya, serta Batara Hyang Sinuhun Gunung Agung mangastawa ring Gunung Hyang Mahameru.
  • Prasasti Lawang Pintu, menyebutkan Pura Penggukur - Ukuran di Pejeng dibangun pada tahun 1116 caka atau 1194 masehi ......... 
  • Prasasti Batuan dikeluarkan oleh raja Marakata saat wakil-wakil desa Batuan menghadap sang raja pada tahun 944 Saka atau 1022 Masehi ...
  • Prasasti Pasek yang berkaitan dengan ketujuh putra-putranya dalam perjalanan di Bali.
  • Prasasti Sukawana AI Halaman IIb. Baris 4 berbunyi yaitu :
  • .... paneken di hyang api 
  • Prasasti Bebetin AI Berangka tahun 818 menyebutkan pejabat setingkat menteri untuk mengurus hutan atau kayu / pepohonan disebut dengan “ Hulu Kayu “.
  • dll
Sebagai hukumannya, dalam cerita rakyat Bali, Bhuta Tog-tog Sil yang matanya besar sedang menyiksa atma angadol prasasti (berani memperjual belikan prasasti).