Wrhaspati

Menurut beberapa sumber mengenai pengertian Wrhaspati adalah :
  • “Wrhaspati “ berarti nama hari dengan urip 8 dalam urutan Sapta Wara yang diayomi oleh Sanghyang Sukra Guru.
  • Dan suatu catatan dari pengalaman hidup yang pernah dilakoni dimana Yoga dalam Wraspatitattwa disebutkan bahwa, nama seorang Bhagawan di Sorga yang dalam Wrhaspati Tattwa Sloka 1 berbunyi sebagai berikut :
    • Irikang kala bana sira wiku ring swarga Bhagawad Whraspati ngaran ira sira ta maso mapuja di Bhatara Iswara.
    • Arti :
      • Pada saat itu ada seorang petapa di sorga bernama Whraspati, Ia datang dan memuja Hyang Iswara.
Dina Wrhaspati; Wraspati, urip saptawara = 8 tersebut adalah hari kamis yang diayomi oleh Sanghyang Sukra Guru. Guru dalam konteks ini merupakan suatu catatan dari pengalaman hidup yang pernah dilakoni. 
Terlahir pada dina wrhaspati karena dulunya ia tidak pernah belajar dari pengalaman hidupnya, dalam artian tidak mengindahkan nasehat gurunya.
Kelahiran seseorang pada dina Wataknya banyak bicara, cocok sebagai guru, sekalipun dia bodoh tapi masih senang ngajarin orang lain. kadang-kadang lakunya mrekak/congkak dan tegar menghadapi masalah. 

Wayang-nya semar, artinya dia sebagai abdi kebenaran, semar ini yang menyebabkan dia tabah
Kayunia bingin, maksudnya menjadi sosok yang aman dan teduh bagi orang-orang yang membutuhkan perlindungan / punya masalah. 
Dengan kata lain, suka melindungi orang yang menderita. Manuknya : merak, artinya sedikit suka pamer kemewahan. Sato-nya macan, artinya bertampang serem, kalau dipaksakan marahnya bersungguh hati. Kala-nya Anggapati,
artinya orang yang bercita-cita tinggi dan agak loba pada sesuatu yang diinginkan (harus bisa atau harus tercapai). 
Bhuta-nya Ulusinga yang menyebabkan sakit. Bhuta dalam konteks ini maksudnya kelemahannya ingin berkuasa atas diri orang lain, kalau tidak bisa dia akan menyesal,
maka sakitnya di perut muntaber (ngutah mising), maag, tuju, pemali, nglempuyeng, buduh, dekah, perot. 
Kalau batuk obatnya padang lepas, tingkih, beras mes, simbuh pada bagian dada. Kalau sakit perut, simbuh-kan kunyit, musi, daun kepasilan. 
Loloh-nya akah dadap, akah selegwi, akah sandat, sindrong muda dilumatkan, airnya asaban cendana, di saring lalu di minum.  
Boreh untuk badannya berasal dari ramuan daun dadap yang sudah kuning, daun bunut kuwang, kulit pohon majegau yang dikerik, dan sindrong wayah, lulurkan pada siksikan empol pandan, pucuk daun malinjo, bawang dan adas. 
Kalau kena gangguan jiwa, obatnya air kencing kuda hitam atau kuda putih, telor semut sidem, daun dusakeling, daun jajar tanah, diulek, lalu disaring dengan kain putih.

  • Boreh pada kaki dengan ramuan daun tuju musna, kasuna dan jangu, airnya cuka. 
  • Kwalat-nya di kemulan di-tebusin seperangkat pakaian (rantasan saperadeg), demikian disebutkan dalam sapta wara pada wariga
***