Dina Sukra, urip saptawara = 6, diayomi oleh Sanghyang Breghu. Sukra merupakan
Bhagawan yang mempunyai wewenang sebagai pengatur sifat moha dan loba,
sehingga pada kelahiran saat ini, sekarang diberi kesempatan untuk memperbaikinya. Itulah yang melatarbelakangi seseorang dilahirkan pada dina sukra.
Dewa-nya Bhatari / Dewi Sri. Wayang-nya sangut, artinya suka melucu, dan
seninya menonjol, banyak akalnya, pintar mencari solusi. Kayu-nya ancak,
artinya pohon obat, memang kelahiran hari jumat suka menolong namun
bicaranya agak panas.
Manuk-nya titiran, artinya tutur katanya menarik
perhatian orang lain. Kala-nya Kala Jerang, artinya suka ngomel dan suka
menginformasikan kesalahan orang lain.
Maya-nya yeh, artinya pikirannya
susah dihentikan, mengalir terus bagaikan air mengalir sehingga membuat
dirinya labil, banyak idenya.
Lintang-nya kabutaan, kelemahannya pada
kelupaan, pikirannya sering kosong hingga menyebabkan sakit.
- Dan sakitnya mudah kemasukan energi negatif/kadestiaan. Sakitnya ngibuk/gerah, panas dalam, sakit kepala ngreges, sakit kelamin.
- Obatnya loloh daun sembung, daun pule, selasih merik, miana cemeng, sindrong, airnya santen dan air jeruk purut, semuanya di kukus.
- Semburkan pada badannya ramuan daun dusakeling, temutis, daun jajar tanah, tingkih metunu, beras kering, ketumbar, bawang, dan adas.
Kalau sakit kelamin,
obati dengan babakan kepah, daun nangka hijau, jebugarum, kasuna dan
jangu, semuanya disangrai (dinyanyah) lalu dipakai bubuk. Kwalat-nya
pada gedong Sari / linggih Bhetari Tri Upasedana, demikian disebutkan dalam sapta wara pada wariga.
***