Bagi mayarakat Bali, kunyit biasanya tumbuh di natah pekarangan rumah yang banyak manfaatnya baik itu untuk membuat campuran olahan makanan dan minuman, tetandingan banten sehari-hari ataupun sebagai tanaman obat keluarga (Toga).
Seperti halnya dalam pembuatan tepung tawar, beras berwarna putih dan kuning kunyit yang dicampur sebagai lambang dari keseimbangan hidup manusia.Diceritakan pada zaman dahulu dalam kisah Mahabratha, dimana Batara Aswin yang menjelma menjadi Nakula dan Sahadewa yang ahli obat-obatan dan awet muda memanfaatkan kunyit sebagai campuran pengobatan untuk menolong Sang Karna terluka.
Dan dalam pengobatan tradisional usadha Bali dikatakan bahwa pada saat dina wrashpati dengan urip 8,
Kalau batuk obatnya padang lepas, tingkih, beras mes, simbuh pada bagian dada. Kalau sakit perut, simbuh-kan kunyit, musi, daun kepasilan.
Loloh-nya akah dadap, akah selegwi, akah sandat, sindrong muda dilumatkan, airnya asaban cendana, di saring lalu di minum.
***
