Padma Astadala adalah lambang perputaran alam, Bhuwana Agung ini sebagai stana Hyang Widhi dengan delapan penjuru mata anginnya yang dengan keseimbangan dan berkeadaan stabil;
sehingga menjadi sumber kehidupan untuk menuju kedamaian, kesejahteraan dan kebahagiaan.Padma Astadala yang juga disebutkan oleh komangsoeyasa dalam makna filosofis dari Canang sari merupakan simbol warna-warna dari pengider-ider Dewata Nawa Sanga, yang dalam Lontar Dasaksara disebutkan sebagai berikut:
- Timur, warna putih bersthana Dewa Iswara
- Tenggara, warna merah Muda bersthana Dewa Mahesora
- Selatan, warna merah bersthana Dewa Brahama
- Barat Daya, warna orange bersthana Dewa Rudra
- Barat, warna kuning bersthana Dewa Mahadewa
- Barat laut, warna hijau bersthana Dewa Sangkara
- Utara, warna hitam bersthana Dewa Wisnu
- Timur laut, wrana Abu/biru bersthana Dewa sambhu
- Tengah, warna manca warna bersthana Siwa (Swastika, 2008: 90)
- Juga merupakan permohonan kehadapan para dewa untuk berkenan memberikan Anugrahnya dalam kehidupan ini untuk menuju kehidupan Tentram, bahagia, dan sejahtera.
- Selain itu konsep penyatuan sekte-sekte kedalam konsep Saiwa Shidanta secara jelas tampak terlihat dalam Urasari sebagai simbol dari kekuatan Matahari dan bintang.
***