Urasari "Ura Sari" atau Urassari adalah simbol dari kekuatan "Windhu" (Matahari) dan simbol kekuatan "Nadha" (Bintang) demikian simbol ini digunakan sebagai dasar dari canang sari untuk persembahyangan sehari-hari.
Susunan sebuah "Sampian Urasari" disebutkan berbentuk bundar sebagai dasar untuk menempatkan bunga diatasnya sebagai simbol dari kekuatan "Windhu" (Matahari) dan "Nadha" (Bintang) tersebut.
Penataan bunga berdasarkan warnanya di atas Sampian Urasari diatur dengan etika dan tattwa, harus sesuai dengan pengider-ideran atau padma anglayang Panca Dewata.
Urassari juga sebagaimana disebutkan dalam kutipan acara agama, urassari dibuat dari jejahitan, tetuesan dan reringgitan pertama dibuat garis silang menyerupai tapak dara yaitu bentuk sederhana dari Swastika.
Urassari juga sebagaimana disebutkan dalam kutipan acara agama, urassari dibuat dari jejahitan, tetuesan dan reringgitan pertama dibuat garis silang menyerupai tapak dara yaitu bentuk sederhana dari Swastika.
Kemudian disusun sedemikian rupa menjadi bentuk lingkaran yang menyerupai Padma Astadala, lambang stana Hyang Widhi dengan delapan penjuru mata anginnya.
***