Lontar Tutur Angkus Prana

Isi dari lontar tutur angkus prana ini disebutkan menjadi dua bagian / kelompok yaitu :
  • Kawisesan, berhubungan dengan sakti yang erat hubungannya dengan hidup keduniawian
  • Kamoksan, berhubungan dengan pembebasan terakhir dan harapan hidup bahagia di sorga.
Sebagaimana disebutkan, lontar ini merupakan kelompok lontar kamoksan, yang juga isinya mengandung ajaran Kawisesan tersimpul dalam berbagai ilmu yang disebut dengan Tutur, yaitu: 
  • Tutur Pranajati, 
  • Tutur Jati Ening, 
  • Sanghyang Aji Lwih, 
  • Tutur Sarasamuscaya
  • Tutur Jagatnatha, dan 
  • Jagat Guru, 
  • Tutur Upadesa, 
  • Pangelepasan Tedung Jati (Aji Pawasan), 
  • Tutur Yoga Meneng
  • Tutur Bhagawan Kasyapa, 
  • Tutur Kawakyan. 
  • Sedangkan isi yang mengandung ajaran Kamoksan tampak pada Aji Pangelepasan Siwi (Siwer) Mas.
Kedua ilmu itu, meskipun terlihat berbeda namun sesungguhnya berhubungan erat, dan kawisesan itu penting untuk melakoni kamoksan. 
Keberhasilan seseorang dalam mempelajari ilmu ini sangat ditentukan oleh beberapa hal seperti: tidak mempunyai dosa besar, dapat mempersiapkan diri dengan baik untuk mempelajari ilmu itu, dapat memusatkan pikiran dan tidak berkata-kata, dan ada berkat dari Hyang Widhi, Tuhan Yang Maha Esa. 
Ilmu ini memiliki manfaat / kegunaan yang luar biasa dalam kehidupan ini utamanya bagi yang menekuninya seperti: 
  • dapat memperpanjang usia, 
  • untuk membersihkan diri, 
  • untuk menumbuhkan sifat-sifat baik, 
  • untuk membebaskan leluhur dan keluarga dari neraka
  • untuk mendapatkan cinta wanita, 
  • untuk kesidian balian
  • untuk memperoleh kebahagiaan sorgawi setelah meninggal dunia dan duniawi setelah lahir kembali, dan lain-lain.
Oleh karena demikian hebatnya ilmu ini, maka dianjurkan agar dalam mempelajari ilmu ini tidak boleh menyombongkan diri karena ilmu itu banyak disembunyikan oleh Para Dewa, dan agar selektif dalam mengajarkan apalagi terhadap orang lain karena belum tentu sama pikirannya.

Dalam beberapa kutipan lontar ini disebutkan sebagai berikut :
  • Ongkara Ngadeg (atau Ongkara Sabda) ditulis tegak dan dibangun atas O-kara, ulu candra, dan tedung.
  • Tutur angkus prana ini termasuk ajaran kamoksan yang memilki nilai - nilai luhur yang terkandung didalamnya.
***