Energi Kosmik

Energi Kosmik adalah sumber kekuatan penggerak dan keseimbangan dari bhuwana agung dan bhuwana alit.

Dalam sebuah obrolan Sasih Kesanga dalam salah satu postingan di Group Hindu Fb dikatakan bahwa :
Dunia ini terbentuk dari unsur “materi” (panca maha bhuta) yakni Pertiwi (tanah), Apah (air), Bayu (angin), Teja (cahaya), dan Akasa (ruang). 
    • Di alam, panca maha bhuta digerakkan oleh energi kosmik yang dikendalikan Hyang Tunggal, 
    • sedangkan dalam tubuh mahluk digerakkan oleh energi kosmik yang dikendalikan Sang Atma.
Untuk kehidupan, manusia membutuhkan material karbohidrat, protein, vitamin, air, dan mineral, yang dimetabolisme menjadi energi. 
Dengan mengkonsumsi makanan, manusia memenuhi kebutuhan “bhuta (materi) dan kala” (energi) dalam tubuhnya.
Baik di alam maupun dalam tubuh, unsur material maupun energi saling terkait. 
  • Jika kedua unsur ini tak seimbang, maka di alam terjadi gejolak (bencana). 
  • Jika di buana alit (tubuh) maka manusia akan sakit. 
Ketidakseimbangan ini menimbulkan “energi negatif” yang mempengaruhi gelombang elektromagnetik otak manusia, berakibat pada peningkatan emosi, stress, depresi, beringas, gelap mata, mudah tersinggung, saling curiga, kebingungan, sakit tak karuan, dll. 
Dalam dunia spiritual dikatakan terkena pengaruh “bhuta kala”.
Untuk menyeimbangkan kondisi ini, dibutuhkan material dan energi yang didapat dari sumber hidup (hewan caru) dalam bentuk “biomaterial” dan “bioenergi”. 
Dan dengan kekuatan “mantra” Sang Sulinggih serta anugrah para dewa, diyakini unsur biomaterial dan bioenergi dari hewan caru akan melebur melalui proses “dematerialisasi” mengisi bagian-bagian material dan energi yang tak seimbang.
***