Pengepah Ayu

Upacara Pengepah Ayu Dhanda Bharunana bagi yang mengalami keguguran kelahiran | sebagai umat Hindu yang percaya dengan keberadaan sang atma, sangatlah penting untuk melaksanakan upacara terhadap si cabang bayi itu, meskipun kelahiran belum berwujud,
agar sang mati tidak menyebabkan kekacauan (ngrubeda) dalam keluarga dan disebutkan pula pelaksanaan upacara yadnya ini berdasarkan Lontar Lebur Gangsa dan Sunari Gama.
Berikut tata upacara, urutan serta banten yang diperlukan, dan proses pelaksanaan upacara ini dilaksanakan di Laut/Segara.
  • Sebelum pelaksanaan upacara di Laut, pertama kali wajib mengadakan upacara Pakeling dan Upacara Guru Piduka di Sanggah Kemulan, kemudian nunas tirta untuk dibawa ke Laut.
  • Di laut, dipinggir laut / dipasir membuat pempatan agung (persilangan) menggunakan kain putih atau kain kasa.
  • Nanceb sanggah cucuk untuk upasaksi ke surya munggah banten daksina, katipat pras, punjung, dan runtutannya. Ring sor sanggah : segehan gede asoroh.
  • Di natar segara, di perempatan kain putih, bantennya sebagai berikut : 
    • tetandingan banten yang dipakai untuk roh bayi : Bungan pudak, bangsah pisang, kereb sari, punjung dan banten bajang. 
    • Banten untuk ngulapin roh bayi : sorohan, pengulapan-pengambeyan, peras, daksina, ketipat, kelungah nyuh gading disurat ong kara (genah ngadegan roh bayi), kemudian dilakukan pemujaan (mengembalikan kepada sanghyang sangkan paraning dumadi) roh bayi tersebut kemudian dilakukan pebaktian bagi roh bayi tersebut untuk kembali ke asalnya. Setelah itu klungah nyuh gading dan semua banten yang digunakan di hanyutkan ke laut.
  • Pemuput pelaksanaan upacara Pengepah Ayu ini boleh dilakukan oleh pemangku, khususnya pemangku khayangan Dalem.
 ***