- Dalam makna filosofis berkaitan dengan sesajen / tetandingan banten, garam / uyah dikatakan merupakan sari-sarinya laut.
- Dewanya disebutkan Sang Hyang Baruna sebagai penguasa lautan.
- Dalam istilah Nyegara Gunung, Segara disebutkan sebagai lambang predana yang merupakan sumber kehidupan.
- Dan upaya menjaga kelestarian secara sekala & niskala dengan prinsip samudra kerti yang meliputi pantai dan lautan disebutkan merupakan pekerjaan yang amat mulia.
Di Bali, laut juga biasanya disebut dengan istilah "Pasih", seperti halnya dikatakan oleh rerama, "Bantes ajaka ked di pasih den kal kanggoang?"
Banyak ragam aktivitas & omongan yang ada di lautan tetapi seisi lautan tak pernah mengeluh.
pantai...,
LAUT INI MALING.....
LAUT INI BAIK HATI....
LAUT INI PEMBUNUH.....
LAUT INI PENUH MARABAHAYA
LAUT INI PENUH BERKAH.....
Sebagai pelajaran yang didapat disebutkan bahwa;
Jangan risaukan omongan orang, karena setiap orang membaca dunia dengan pemahaman dan pengalaman yang berbeda.
Teruslah melangkah, selama kita di jalan yang baik. meski terkadang kebaikan tidak senantiasa di hargai.
Dan janganlah repot2 mau menjelaskan tentang diri kita kepada siapa pun, karena yang menyukai kita tidak butuh itu, dan yang membenci kita tidak percaya itu.
Hidup bukan tentang siapa yang terbaik, tapi siapa yang mau berbuat baik.
- Jangan menghapus persaudaraan hanya karena sebuah kesalahan namun hapuslah kesalahan demi berlanjutnya persaudaraan.
- Jika datang kepada kita gangguan jangan berpikir bagaimana cara membalas dengan yang lebih perih, tapi berpikirlah bagaimana cara membalas dengan yang lebih baik.
Kurangi mengeluh dan amarah tapi terus lah berdoa dan beriktiar. sibuk kan diri dalam kebaikan hingga keburukan lelah mengikuti kita.
Tugas kita adalah berbuat yang baik dan benar bukan menghakimi.
- Memaafkan adalah iklas tanpa syarat......
- Menghargai adalah ketulusan tanpa tapi....
- Mengasihi adalah memberi tanpa pamrih
Demikianlah diceritakan sebagai renungan yang dapat dipetik sebagaiman dikutip dari berbagai sumber Hindu Dharma yang dipandang segara sebagai perwakilan ketujuh sungai sapta gangga dalam mengalirkan kebaikan ke seluruh penjuru dunia.
***