Bila ditiup angin akan mengeluarkan suara merdu, sebagai sarana pengundang Dewata dalam rangkaian upacara yadnya.Secara filosofis, sunari yang terbuat dari bambu sarat makna ini juga dikatakan berfungsi sebagai sarana atau peringatan agar manusia selalu ‘eling’ dan ‘ngeh’ dengan suara atau petunjuk alam.
Dengan demikian,
kita pun akan bisa selalu bekerjasama dan hidup bersama-sama dengan alam, baik sesama pelaku (pawongan) dan sifat-sifat alam lainnya (Bhuta Kala).
Proses aktivitas dan tahapan bercocok tanam pun akan selalu selaras alam dan alami.
Keselarasan akan alam itulah yang membuat kita merasa senang untuk melakoninya. Bersama-sama dalam pengerjaannya, dan bersama-sama dalam menikmati hasilnya,” tuturnya.
***