Kain Kasa

Kain Kasa adalah kain kafan putih dalam bahasa Balinya yang dalam kegiatan ritual, upacara adat dan agama banyak digunakan.

Seperti halnya dalam perlengkapan upacara pitra yadnya sebagai pengulungan dan bertuliskan akasara suci yang bertujuan untuk mencapai moksa dll.

Dalam filosofinya dikatakan terkandung makna :
Dengan balutan kain kafan putih, kita pun nantinya berangkat seorang diri menempuh penerbangan itu dengan berbekal amalan-amalan kita yang tidak kurang dan tidak pula berlebih. 
Yaa, seorang diri, karena kita adalah penumpang satu-satunya dalam penerbangan itu. Tujuan mendarat kita bukan lagi bandara Cengkareng atau bandara Sukarno Hatta, bandara Ngurah Rai ,akan tetapi tanah pekuburan (setra).

Ketika sampai ditujuan nanti kita akan diperiksa oleh 'pegawai imigrasi' sang suratma dan jogor manik, yang akan memeriksa kelengkapan kita dan memutuskan apakah kita layak ke tujuan yang diidamkan atau tidak. 

Tujuan terakhir dari penerbangan itu hanya dua yaitu Sorga & Neraka yang didalamnya membara api yang siap membakar siapa pun yang tidak beruntung.

Kita tidak perlu khawatir akan pembelian tiket, karena kita telah memiliki tiket penerbangan masing-masing yang kita bawa ketika dilahirkan kedunia ini, bahkan tiket itu sudah terbooking sejak roh/jiwa kita ada dalam rahim ibu.
 
Hanya satu yang harus diingat bahwa, Penerbangan ini datang tanpa Pemberitahuan !!!
Cobalah kita renungkan kembali, ADAKAH KITA TELAH SIAP UNTUK BERANGKAT?

Sesungguhnya orang yang cerdik dan pandai adalah yang senantiasa mengingat kematian dalam waktu-waktu yang ia lalui kemudian melakukan persiapan persiapan untuk menghadapinya.

***