Piodalan Rambut Sedana

Piodalan atau upacara yadnya ini adalah untuk memperingati hari pemujaan khusus kepada Batara Rambut Sedana pada Buda Wage, Wuku Klawu atau lebih dikenal Buda Cemeng Klawu yang jatuh setiap 210 hari sekali. 

Perayaan Rairan / Hari Raya Suci / Piodalan / Odalan Sri Rambut Sedana atau lazimnya sering disebut Rambut Sedana memiliki pengertian secara harfiah, “Sri” yang berarti uang, dan “Sedana” berarti uang atau dengan kata lain bagian dari nafkah yang perayaannya dilakukan di setiap rumah tangga dan Pura di lingkungan desa adat

Batara Rambut Sedana dipuja sebagai Dewi Kesejahteraan yang menganugerahkan harta kekayaan, emas-perak (sarwa mule), permata dan uang (dana) kepada manusia.

Sehingga di Bali perayaan Ritual dan Piodalan Ida Bhatari Rambut Sedana tidak hanya dilaksanakan di Pura Goa Raja, namun di dapat juga dilaksanakan di Sanggah atau Merajan atau Pura tertentu di masing-masing Desa Adat Pekraman di Bali sesuai Desa Kala Patra. demikian dikutip dari artikel Tarot Bali - 9 of Pentacles.

Untuk sarana yadnya, makna dan tujuan filosofis (ref).

Sarana Yadnya
Tidak ada yang khusus pada hari raya buda cemeng klawu..... bisa dipakai sarana mulai dari canang sari, banten pejati, maupun bebantenan tumpeng 7 disesuaikan denga desa, kala, patra dan desa mawacara di masing - masing pakraman dan kemampuan umat masing - masing.

Makna dan Tujuan Filosofis
Dari pemujaan terhadap beliau dalam prabawanya sebagai Ida Bhatara Rambut Sedhana adalah untuk memohon anugraha beliau dalam berbagai macam wujud dan bentuk kemakmuran untuk segala makhluk hidup ciptaan beliau.

Semoga beliau selalu melimpahkan anugrah kemakmurannya kepada segala makhluk hidup ciptaan beliau.