Lontar Sudamala

Lontar Sudamala adalah teks yang berisikan tentang Sang Brahman Tuhan Yang Maha Esa, turun ke semesta dengan dua perwujudan yaitu Sang Hyang Wenang dan Sang Hyang Titah dimana dalam konsep sejarah penunggun karang atau sedahan karang disebutkan bahwa setelah itu beliau memiliki fungsi sebagai berikut:
  • Hyang Titah menguasai alam Mistis termasuk didalamnya alam dewa dan bhuta Kala, sorga dan neraka bergelar Bethara Siwa yang kemudian menjadi Hyang Guru, sedangkan
  • Hyang Wenang turun ke mercapada, dunia fana ini berwujud semar atau dalam susastra Bali disebut Malen, yang akan mengemban dan mengasuh isi dunia ini.
Dalam aplikasinya, Hyang Titah berstana di “hulu” yaitu komplek Sanggah pemerajan, sedangkan Hyang Wenang berstana di “Teben” yaitu di komplek Bangunan Perumahan berupa sedahan karang. 
Mengenai bentuk bangunan juga menyerupai penokohan yang berstana didalamnya. Misalnya: 
  • Stana Hyang Guru selalu diidentikan dengan kemewahan dan diatasnya menggunakan tutup “gelung tajuk” atau sejenisnya sebagai perlambang penguasa sorga, alam swah loka 
  • Sedangkan sedahan karang bentuknya menyerupai bentuk pewayangan “Malen” yaitu sederhana tapi kekar dengan atasan menyerupai hiasan “kuncung” seperti bentuk ornament kepala dari wayang semar.
***