Mercapada

Mercapada adalah dunia fana ini.

Seperti halnya tersirat dalam Lontar Sudamala
Dimana pada zaman dahulu diceritakan, Hyang Wenang turun ke mercapada, dunia fana ini berwujud semar atau dalam susastra Bali disebut Malen, yang akan mengemban dan mengasuh isi dunia ini.

Dalam salah satu artikel Hindu Dharma disebutkan bahwa HIDUPLAH APA ADANYA
Jangan paksa diri Anda untuk selalu perfect, karena tidak ada satu orang pun yang sempurna
kamu tdk perlu menjadi org lain karena pandangan seseorang,
Namun jadilah dirimu sendiri & ubah cara pandang mereka terhadap dirimu.

HIDUP ini sederhana, yang rumit itu cara kita berpikir yang penuh dengan rencana.
Ubahlah cara berpikir kita,
agar HIDUP tidak rumit dan menjadi sederhana.

HIDUP itu murah,
Yang mahal itu gengsi kita jadi jangan turuti gengsi kita,
Karena itu bisa menjeremuskan kita.

HIDUP itu indah,
yang semerawut itu pola pikir kita.
Jadi Cobalah untuk selalu ingat,

HIDUP bukan hanya untuk mencari yang terbaik, Namun lebih kepada menerima kenyataan

Cobalah untuk selalu ingat,
  • Jika kita susah, ada lagi yang lebih susah dari kita.
  • Jika kita miskin, ada lagi yang lebih miskin dari kita.
Bersyukurlah dengan apa yang sudah kita miliki.

Hidup lebih indah dengan tawa ceria dari pada berkeluh-kesah.
Hidup lebih indah dengan banyak kawan daripada lawan.
  • Saling hormat, bukan saling sikat.
  • Saling menghargai, bukan saling melukai.
  • Saling mengalah, bukan saling mengalahkan.
  • Saling mendukung, bukan saling menikung.
  • Saling memuji, bukan saling memaki, apalagi menyulut emosi.
Roda terus berputar kawan tidak selamanya diatas.
Hidup ini ada batas, lakukanlah hal yang pantas.

Jika kita sedang dibawah, jangan mudah frustasi, apalagi rendah diri.
Cepat koreksi diri, carilah solusi dan lebih mawas diri.

Sahabat...
bukalah mata dan pintu hati.
Marilah kita lebih mengerti, bahwa...Nama, Harta & Tahta tidak bisa kita bawa mati.

Di dunia ini tidak ada kesenangan sejati.
Tetapi dengan banyak bersyukur, Menjadikan hidup ini lebih berarti.

Demikianlah sekilas disebutkan sebagai renungan hidup di mercapada ini.
***