Mengalah

Mengalah adalah kemenangan yang tertunda.
Seperti halnya dikisahkan pada zaman dahulu ketika Sri Visnu mengalahkan kekuatan Jalandara;
Beliaupun rela mengalah demi kesetiaan seorang penyembahNya.

 Demikian pula dalam hidup ini; 

Adakalanya kita harus mengalah meski kita berada dijalan yang benar sekalipun.

Umpamakan ada hewan besar ditengah jalan ketika kita mau lewat,
Daripada ditabrak kan kasihan,
Atau kita suruh dia pergi,
Dia kan ga punya otak,
Sehingga lebih baik kita ngelak sedikit ke pinggir,
Habis itu kita bisa melanjutkan lagi perjalanan kita.

Demikianlah juga kehidupan ini, sebagai seorang individu terkadang perdebatan dan pertentangan itu mungkin saja bisa terjadi suatu saat. 
Pertentangan itu terlihat layaknya sebuah peperangan, tidak ada satupun yang ingin kalah. 
Sebisa mungkin, masing-masing pihak berusaha untuk menang.

Untuk hal yang baik, 
Mengalah bukan berarti kita kalah, 
Namun mengalah membuat kita akan menjadi seorang pemenang yang sesungguhnya.
Karena kemenangan yang sesungguhnya itu disebutkan ketika kita dapat mengalahkan ego yang terdapat dalam diri kita.

Demikianlah halnya dalam memahami filsafah salunglung sabayantaka;
Dimana orang yang suka mengalah saat bekerja sama, bukanlah karena ia takut, melainkan tahu apa artinya "berbagi".

 ***