Bhatara Guru Mayoga akibat dari dunia tak aman, orang bingung, menimbulkan keributan, banyak penyakit, krisis pangan.
Pada sasih ini juga bertepatan dengan Hari Siwaratri dengan ritual Tapabrata Penyepian selama 24 jam kemudian melakukan Puasa Mutih.
Dan sebagaimana ditambahakan (ref) menurut kepercayaan warga Hindu Suku Tengger, Sasih Kapitu adalah bulan sakral sehingga di bulan ini warga melakukan tapabrata dan puasa serta introspeksi diri.yaitu disebutkan dengan cara pemusatan pikiran dan pengendalian diri secara lahir bathin yang berfungsi sebagai upaya untuk dapat meningkatkan kualitas hidup.
Dibulan Kepitu ini juga warga Tengger tidak diperkenankan menggelar upacara perkawinan dan kematian.
Hari Siwaratri dan Ritual Pujan Kapitu memiliki tujuan yang hampir sama yakni untuk mensucikan diri serta menahan hawa nafsu duniawi yang di lakukan dengan jalan Tapabrata Penyepian ( Megeng ).
Semoga dengan ritual ini tercapai kerahayuan jagat.
Semoga dengan ritual ini tercapai kerahayuan jagat.
Hong Ulun Basuki Langgeng
( Semoga Tuhan Senantiasa Menganugrahkan Keselamatan Dan Kesejahteraan Yang Kekal Abadi Kepada Kita Semua ).
( Semoga Tuhan Senantiasa Menganugrahkan Keselamatan Dan Kesejahteraan Yang Kekal Abadi Kepada Kita Semua ).
Dan berikut merupakan perayaan yang dilaksanakan saat sasih kepitu diantaranya :
- Piodalan Purnama Kepitu sebagai usaha untuk mencapai jagadhita.
- Upacara dilengkapi dengan caru panca sanak saat tilem kepitu atau kajeng kliwon uwudan (bulan mati pada sasih kepitu) yang dipersembahkan kepada “Bhatari Durga’ karena Beliau sebagai penjaga karang atau palemahan beserta penghuninya agar senantiasa berada dalam lindunganNya, tentram, rahayu sekala niskala.
***