Wahana Dewata

Wahana Dewata adalah binatang-binatang suci sebagai kendaraan para dewa yang memiliki makna tersendiri.

Suci berarti "suatu keadaan yang dapat menyebabkan ketenangan dan keharmonisan.

Sehingga banyak terlihat binatang-binatang suci tersebut dipahatkan pada tempat-tempat suci di Bali seperti halnya :

  • Garuda yaitu wahana dari Dewa Wisnu sebagai perlambang kemerdekaan dan perjuangan seorang anak yang gigih.
  • Lembu Nandini wahana dari Dewa Siwa sebagai lambang ibu pertiwi dan kesuburan.
  • Angsa yaitu wahana dari Dewa Brahma sebagai simbol widya yang dapat menyaring untuk memisahkan dari kekotoran atau hal - hal yang dapat menyesatkan dalam ilmu pengetahuan. 
  • Wahana Para Dewata Nawa Sanga sebagai simbol pemimpin dalam Loka Pala agar alam semesta ini menjadi stabil.
  • Dll
Maka dari itu keberadaan hewan/binatang tersebut disucikan oleh umat Hindu Dharma oleh sebab memiliki makna-makna kesakralan tertentu.

Sebagaimana ditambahkan dalam relasi manusia dengan binatang dalam sebuah skripsi terkait Theologi Hindu oleh Hendra Purnawan disebutkan bahwa :

Binatang suci atau binatang mitos memang sudah dapat dijumpai ketika masa prasejarah

Demikian pula ketika sejarah umat manusia mulai ditemukan, mulai dikenalnya tulisan, kepercayaan kepada binatang-binatang mitos atau binatang suci masih tetap berlangsung. 

Dalam kitab suci Veda kita jumpai informasi tentang binatang mitos seperti garuda, angsa, naga dan binatang-binatang tersebut ada yang merupakan gambaran perwujudan-Nya, ada juga yang berfungsi sebagai Vahana para devata.. 

Menurut Ketut Suardaka selaku Pemanglcu Pura Jala Siddhi Amertha Juanda, mengatakan bahwa binatang suci dan dihormati sebetulnya tergantung fungsi binatang itu dalam upacara yadnya.

Selain itu dalam kitab Vamana Purana disebutkan pula memuat daftar tentang Vahana devata, diantaranya dikatakan sebagai berikut: 
  • Gajah besar bemama Airavata, putih warma kulitnya, lahir dari telapak tangan dewa Rudra adalah vahana untuk Dewa Indra
  • Kerbau yang ganas bemama Paundraka, wama tubuhnya hitam dan lahir dari keberanian Dewa Siwa. untuk Dewa Yama
  • Simsumara, binatang air berwarna biru yang muncul dari pilciran Dewa Indra dan sebagai simbol lautan untuk Dewa Varuna
  • Seekor ular naga yang besar dan sangat galak, anjing berbulu dan lembu jantan yang larinya sangat cepat untuk Dewa Rudra
  • Kereta dengan 500 angsa yang menariknya untuk Dewi Candra
  • Kereta ditarik oleh 12 ekor kuda yang digabungkan untuk dewa-dewa Aditya.
  • Dll
Dengan adanya binatang-binatang tersebut sebagai wahana dari para dewata sehingga hendaknya kita sebagai manusia dapat menghormati binatang - binatang yang ada sebagaimana dalam Kitab Sarasamuscaya disebutkan : 
"Ayuwa tan masih ring sarwa prani, apan prani ngara prana”, 
yang artinya :
 Jangan tidak sayang kepada binatang, karena binatang atau makhluk adalah kekuatan alam. 

Maka dari itu, sloka tersebut mewajibkan umat Hindu untuk dapat mengembangkan kasih sayang kepada semua makhluk ciptaan Tuhan seperti halnya binatang mitos yang dipandang suci tersebut sebagai wahana para dewata.
***