Anak

Anak adalah “Aset” yang sangat berharga dalam keluarga.

Sebagai orangtua yang sudah memiliki anak, disebutkan harus menyadari bahwa anak adalah “Aset” yang sangat berharga, bahkan lebih berharga dari nilai harta benda apa pun di dunia seperti berlian, mutiara, atau pun emas murni.

Coba diingat,
Bagaimana Anda memperlakukan harta benda itu? 
Umumnya berlian, mutiara atau emas murni di bungkus rapi, disimpan dalam kotak istimewa lalu diletakkan di sebuah lemari yang khusus dan rahasia atau tersembunyi dan aman. 
Mengapa dan apa tujuannya? 
Sebab harta tersebut sangat berharga, tujuannya agar tidak dicuri atau dirusak oleh orang lain. 
Demikian pula halnya dengan anak anda, harus ditempatkan lebih berharga daripada harta benda yang mati, karena anak akan menjadi wakil anda sebagai penerus dan yang akan merawat Anda di kala masa tua kelak nanti.
Dalam Hindu Dharma disebutkan sejatinya kehidupan dimulai dari lingkup kecil keluarga di rumah, yang saling berhubungan, berkaitan, saling ketergantungan, saling membutuhkan, saling memberi dan menerima satu sama lain. 

Karena itu orang yang berada di dalam rumah baik yang tua, muda, tinggi derajatnya maupun rendah derajatnya seperti pembantu rumah tangga harus belajar, bagaimana menciptakan suasana di rumah untuk saling mencintai, mengasihi, menyayangi, dan menghormati satu sama lain. 
Dengan satu tujuan yang sama agar dapat hidup harmonis, tenang, tenteram, damai, selamat, sejahtera dan bahagia. 
Tanpa bekal ini niscaya kehidupan di rumah tak bermanfaat, jika mengacuhkan akibatnya terasa seakan rumah itu bagaikan ‘Neraka’ yaitu sering terjadi perselisihan, permusuhan, saling curiga tak beralasan, serta saling memfitnah. 
Pada saat demikian, ketenangan dan kedamaian hanyalah mimpi serta teori belaka, dan akhirnya berbuntut ketegangan, penyesalan yang berkepanjangan yang tak ada guna.
Demikian pula halnya dengan tujuan utama dari perkawinan menurut pandangan Agama Hindu adalah untuk mendapat anak suputra yang dapat menyelamatkan leluhurnya kelak di akhirat. 

Jadi dalam Keluarga Hindu diharapkan terlahir anak yang suputra yaitu anak yang berbudi luhur, berpengetahuan, dan bijaksana (pradjana dan sadhu).
Dengan demikian maka perencanaan membangun keluarga yang harmonis secara lahir dan bathin dapat terwujud.
***