Peradaban Eropa Kuno

Sejarah Eropa Kuno berawal dari kehidupan masyarakat Pulau Kreta yang terletak di sebelah selatan Yunani dengan pusat pemerintahannya di Knossus sekitar tahun 2600 SM-1500 SM.
Dimana di zaman weda disebutkan, pada zaman dahulu mereka selalu menyematkan bulu burung (merak) pada topi orang-orang Eropa.
Selain Knossus masih ada kota-kota besar yang lain yaitu Phaestos, Tylissos, Hanos. 
Letak Pulau Kreta sangat strategis, yaitu di tengah jalur pelayaran antara Mesir, Yunani, dan Mesopotamia
Keadaan tersebut dimanfaatkan oleh masyarakat Pulau Kreta untuk hidup dari sektor pelayaran dan perdagangan. 

Selain itu, 
Pulau Kreta menjadi jembatan budaya antara Asia, Afrika, dan Eropa.
Penduduk Pulau Kreta berasal dari Asia eCecil. 
Pada 3000-1500 SM, mereka telah memiliki kebudayaan yang tinggi. Kebudayaan dibangun akibat adanya kekuatan maritim. Mereka memiliki armada laut yang kuat untuk mempertahankan daera hnya. Rakyatnya hidup dari perdagangan di Laut Aegea dan Laut Tangah bagian timur. 
Kebudayaan Pulau Kreta disebut "Kebudayaan Minos." Nama ini diambil dari nama Minos, yaitu "Raja Pulau Kreta" yang berkedudukan di Kota Knosus.
Hasil kebudayaannya berupa arsitektur, seni patung, dan seni kerajinan. Arsitektur ini didapat di istana bear di Knosus.
Dinding-dindingnya diwarnai dengan lukisan berwarna dari cat air. Istana tersebut dibangun oleh Raja Minos pada 1600 SM. Di Knossus ditemukan juga tempat pemandian. Bangsa Yunani telah memiliki seni kerajinan keramik yang indah. 
Demikian disebutkan dalam salah satu jurnal artefak dalam peradaban Yunani Kuno.

Dan adapun perkembangan peradanan dan budaya diantanya disebutkan :
  • Kaum seniman di daratan Eropa bertekad untuk mengadakan suatu gerakan renaisance sebagai pembaharuan yang menginginkan kebebasan berpikir dan akan merubah doktrin agama mereka.
  • Di zaman weda, penambahan “nce” dalam nama “France” adalah bentuk jamak “Fra”, yang berarti sekelompok orang (Vedic Friars atau Druids) yang memiliki kecenderungan kepada kebebasan spiritual.
  • Dalam sinkretisme budaya, kini orang-orang eropa berkeingan untuk menciptakan kembali tradisi "pribumi" yang setengah terlupakan memungkinkan pengungkapan kepedulian modern sambil mempertahankan semangat zaman.
  • Peradaban Suku Latia di Eropa yang pada zaman dahulu sebagai pendiri Bangsa Latin yang pada mulanya pada tahun 492 SM disebutkan bahwa mereka menetap di lembah Sungai Tiber yang subur.
  • Tata bahasa Astadhyayi yang digunakan dalam Bahasa Sanskerta juga disebutkan termasuk cabang Indo-Arya dari rumpun bahasa Indo-Eropa.
  • Kastil-kastil tua pada abad pertengahan yang keberadaanya sampai saat ini tetap dilestarikan.
Sebagai tambahan,
Dalam sumber-sumber Eropa ada diuraikan tentang apa yang disebut vrata Zuiverasiri (Śivarātri). Vrata ini dilakukan pada bulan Pebruari, dikaitkan dengan kisah seorang pemburu bernama Beri yang karena kemalaman di hutan lalu naik ke atas pohon Cuola (Bilva). 
Semalaman ia memetik-metik daun pohon itu yang tanpa disadarinya telah dilemparkannya kepada Zuivelingga (Śivalingga) yang berada di bawah pohon itu. 
Akhirnya si pemburu mendapat anugerah dari Ixora (Isvara) [Ref/Kompasiana].
***