Pamari Sudha Raga adalah menyucikan diri secara lahir bathin dan memohon keselamatan dalam upaya peningkatan kehidupan spiritual menuju kebahagian baik di dunia maupun di alam niskala.
Sudha berarti penyucian diri.
Dalam Menawa Dharmasastra V, 109 disebutkan penyucian atau pembersihan itu yaitu :
Adbhirgatrani SuddhyantiArtinya
Manah satyena sudhyanti
Tubuh disucikan dengan air;
Pikiran disucikan dengan kebenaran (satya);
Demikian pula halnya dalam melaksanakan upacara manusa yadnya,
Ibarat mengenakan kacamata, penampakan yang diterima oleh mata amat tergantung pada kebersihan, warna bahan lensanya, serta kecangihan dari bahan lensanya.
Jadi, apapun adanya suatu keberadaan, memberikan pancaran objektif bagi kita, namun kita umumnya tidak dapat menangkapnya dengan objektif.Pandangan kotor akan menampakkan objek kotor dan tidak murni dimata kita. Apabila cara pandang serupa itu kita gunakan memandang berbagai fenomena hidup dan kehidupan, tentu hidup kita menjadi ruwet, menimbulkan duka-nestapa, serta berbagai kondisi-kondisi pikiran negatif.
Hal inilah yang terjadi dalam pikiran kita.
Pikiran kita menjadi kotor dan suram pandangan kita sendiri. Untuk itu hanya kita sendiri yang dapat membersihkannya.
Hal ini dalam Hindu juga disebutkan :
”Tak ada makhluk dari alam manapun yang dapat menyucikan batin kita, apabila kita sendiri tidak bergerak dan berupaya kearah itu, terlebih benda-benda materi, tentu tak mungkin menyucikan siapa-siapa”.Seperti halnya dalam makna mewinten sebagai pembersihan diri secara lahir batin;
- Secara lahir, diri dibersihkan atau dimandikan dengan air yang telah disatukan dengan berbagai aneka bunga/kembang;
- Sedangkan secara batin, memohon kepada Hyang Widhi Tuhan (Yang Maha Esa) agar dapat diberikan penyucian diri, tuntunan dan bimbingan dalam mempelajari ilmu pengetahuan yang bersifat suci sebagaimana makna yang tersirat dalam Tri Kaya Parisudha;
"Jika hati kita bersih, maka bersih pula perbuatan kita";
***